Kebijakan physical distancing diterapkan di seluruh provinsi di Indonesia. Hal itulah yang membuat suasana lenggang di ruang publik. Tidak ada kerumunan orang maupun aktivitas yang mengundang banyak massa akhir-akhir ini. Masyarakat diperbolehkan keluar rumah ketika ada situasi urgen maupun ketika mencari kebutuhan bahan makanan.
Kampanye dengan tagar #dirumahaja menghiasi media sosial beberapa waktu terakhir. Dengan mengurangi aktivitas di luar rumah yang dihadiri banyak orang, upaya memutus rantai penularan Covid-19 akan efektif.
Kebijakan work from home (WFH) tidak membuat masyarakat kehilangan produktivitasnya. Dukungan dari pemerintah guna menunjang produktivitas masyarakat yang sedang melakukan physical distancing telah dilakukan. Selain itu, pemerintah juga berupaya untuk tetap menyediakan bahan-bahan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Salah satu upaya tersebut dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Berau. Menurut Bupati Pemkab Berau, H. Muharram, sektor UMKM dan pedagang kecil adalah salah satu warga terdampak kebijakan work from home dan physical distancing. Warga terdampak lainnya adalah masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi. Untuk itu, Bupati dan jajarannya akan memberikan bantuan berupa sembako kepada ratusan UMKM dan masyarakat terdampak.