Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ternyata Sudah

13 Desember 2011   17:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:21 47 0
Haaaaaah...

Lelah...

Ternyata menghapus itu lelah ya...

Mungkin buka halaman baru,

Kosong,



Gue tidak bisa melihat sesuatu yang kosong,

Mungkin digambar,

Atau ditulis,

Tik tok tik tok...

Berpikir,

Mengkhayal,



Mulailah memainkan pinsil,

Digambar saja,

Gue kehilangan rasa untuk berkata-kata,

Bermain dengan rasa dan emosi,

Daripada memble katanya,



Srek...srek...srek...

Tiba-tiba terasa kaku,

Kenapa di tengah berhenti,

Dilarang berhenti di tengah jalan,

Gue tidak bisa bergerak,

Tiba-tiba tidak mengerti dan hilang,

Mungkin bertukar tawa dulu,

Lalu mari menggambar lagi,



Srek...srek...srek...

Kenapa masih sepi juga?

Mungkin diberi warna,



Srek...srek...srek...

Kenapa aneh?

Kalau dicoret-coret sayang,

Mungkin dicampur warna lain lagi,



Srek...srek...srek...

Kenapa warnanya tidak sesuai?

Jadi emosi rasanya,

Susah untuk dihapus,

Tak bisa juga disobek dan dibuang,

Haaaahhhh...

Tidur aja...

Hari ini,

Kemarin,

Kemarinnya lagi,

Dan kemarinnya lagi,

Juga besok,

Besoknya lagi,

Dan hari-hari selanjutnya,

Tanpa sadar lembar demi lembar bertambah,

Dan buku putih itu akan tamat,



Entah senang atau sedih,

Ada bahagia dan tangis,

Ada kecewa dan harapan,



Gue tidak mengerti,

Saat membuka ulang dari lembar awal,

Semua cerita bermunculan di kepala,

Haaaaah...



Buku itu adalah karya,

Tempat gue belajar,

Tempat gue bisa menjadi seperti hari ini,



Buku itu adalah memori,

Ada cerita saat berkarya,

Ada cerita saat bermain di atas awan,

Ada cerita dimana gue berenang menuju gelap,

Ada saat dimana gue marah dengan semua itu,

Mungkin bukan saatnya,



Buku itu teman setia,

Dan ternyata sekarang sudah Agustus,

Dan hari ini gue baru sadar,

Ternyata mewarnai lembar kosong itu bisa membuat lelah. (Rizki Ramadhani)



KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun