Kesadaran masyarakat akan keamanan semakin lama semakin rendah, dengan meningkatnya arus modernisasi, membuat kegiatan budaya ronda  menjadi luntur, terutama di Dusun Cieurih RW 05. Ronda merupakan kegiatan tradisi yang selalu dilaksanakan di setiap daerah, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Tepat pada tanggal (11/07/2022) Mahasiswa KKN UPI Kampus Sumedang melaksanakan KKN di Desa Cipancar, Dusun Cieurih khususnya di RW 05. Desa Cipancar merupakan salah satu Desa yang terletak di bagian timur wilayah kecamatan dan berbatasan langsung dengan kecamatan Ganeas. Mahasiswa KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia 2022 kelompok 164, yaitu Rizki Muhammad Nur Ilahi mempunyai program kerja guna membangun semangat masyarakat di Dusun Cieurih untuk melaksanakan kembali budaya ronda. Program kerja ini sangat bersangkutan dengan tema kelompok kami yaitu "Desa Kawasan Pemukiman Aman dan Nyaman".
Demi mewujudkan "Desa Kawasan Pemukiman Aman dan Nyaman" salah satunya harus diadakan kembali budaya ronda. Tepat pada tanggal (29/07/2022) Rizki Muhammad Nur Ilahi bersama rekan-rekan kelompok mengunjungi rumah Bapak RW 05 Dusun Cieurih karena akan diadakan rapat bersama para RT untuk membahas lebih lanjut mengenai kegiatan ronda dan akan diadakan penerangan di sekitar pos ronda. Â Sebelumnya budaya ronda ini hampir tidak berjalan, dikarenakan, warga sekitar merasa aman-aman saja. Akan tetapi, pada tahun ini budaya ronda hanya dilakukan pada hari-hari besar saja seperti pemilu, dan HUT RI. Namun, saya bersama rekan-rekan kelompok, tentunya dengan dukungan Bapak RT dan RW Dusun Cieurih akan mengembalikan Budaya ronda yang dimulai dari mulai dari minggu pertama kami melaksanakan KKN, untuk jam nya dari pukul 22.00-04.00, yang diikuti oleh remaja dan bapak-bapak, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh bapak RW dan RT.
Penerangan di sekitar pos ronda merupakan salah satu fasilitas yang akan membuat masyarakat setempat melaksanakan ronda dengan nyaman. Tidak adanya penerangan di sekitar pos ronda memang menjadi salah satu faktor utama masyarakat malas untuk menjalankan kembali budaya ronda. Setelah berbincang-bincang bersama Bapak RW dan RT di Dusun Cieurih ternyata lampu di sekitaran pos ronda terputus, dan belum sempat diperbaharui. Oleh karena itu, saya bersama rekan-rekan kelompok membantu untuk mewujudkan kembali tempat ronda yang nyaman dengan difasilitasi penerangan. Pos ronda yang terletak di tengah-tengah warga ini terbilang cukup nyaman untuk ditempati, dengan akses yang tidak jauh dari rumah warga, dan lapangan yang cukup luas, membuat para remaja senang berkumpul disana.
Tepat pada tanggal (04/08/2022) saya bersama rekan-rekan kelompok KKN bergotong-royong untuk mulai memasangkan lampu di sekitar pos ronda, dengan bahan tiang besi, dan dudukan topi agar terlihat rapih dan nyaman. Pemasangan lampu ini berjalan tidak cukup lama, karena dibantu oleh Bapak RT dan warga sekitar. Dengan adanya pemasangan lampu dapat meningkatkan semangat dan kenyamanan untuk tetap melaksanakan budaya ronda, khususnya di Dusun Cieurih.