Setelah minyak goreng, kini kenaikan harga dan kelangkaan terjadi pada tahu dan tempe. Hal tersebut terjadi karena mahalnya harga kedelai impor. Dikutip dari situs cnnindonesia.com, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan bahwa harga kedelai internasional terus melambung sehingga akan berimbas pada tahu dan tempe yang juga bakal mahal. Diketahui bahwa kedelai yang digunakan dalam memproduksi tahu dan tempe di Indonesia mayoritas merupakan kedelai impor. Lonjakan harga kedelai tersebut sudah terjadi beberapa bulan terakhir, tetapi kenaikan yang tertinggi dirasa terjadi pada Januari 2022. Sebelumnya telah dilakukan berbagai cara produsen tahu dan tempe agar dapat tetap memenuhi permintaan terhadap tahu dan tempe, misalnya mengurangi ukuran tahu dan tempe dan mengurangi jumlah karyawan. Langkah terakhir yang dilakukan yakni dengan juga menaikkan harga tahu dan tempe. Sampai-sampai karena tidak sanggup lagi dalam mengatasi situasi ini, beberapa produsen di berbagai wilayah mengadakan aksi mogok produksi yang terjadi pada 21 -- 23 Februari 2022.
KEMBALI KE ARTIKEL