Sebagai orang yang tinggal di bandung, gua rasa suhu belakangan ini cukup extrem sih. Meskipun Bandung juga terkenal dingin karena udaranya enakeun, tapi panas di siang hari udah sama kayak suhu di Jabodetabek.
Pas gua cari tau alesan nya, BMKG bilang, ada peningkatan suhu yang extrem di bulan Juli ini. Kalo ngedenger pernyataan Teguh Rahayu (Kepala BMKG Bandung) -- dilansir dari liputan6.com, belakangan ini tuh lagi terjadi fase puncak kemarau yang di perkiraan terjadi dalam kurun waktu Juli-Agustus. Makanya kenapa dalam 2 minggu kebelakang, suhu yang terjadi di Bandung berkisar di angka 16-20 derajat celcius. Bahkan untuk daerah dataran tinggi seperti Pengalengan dan Ciwidey mencapai 13 derajat celcius.
Nah, pasti kita bertanya tanya,
"emang wajar ya suhu seperti itu?" atau "lah gile sebelum nya aja suhu nya ga nyampe kek gini sih?"
Yups, emang. Gua pun berpikir demikian.
Kalo gua tarik ke dalam bahasan sains atau geografi, pasti akan menjurus pada pembahasan angin muson timur dan angin muson barat.
Mungkin gua bahas sedikit ya. Simple nya, angin muson barat itu angin yang bertiup dari arah barat ke hingga ke barat laut. Pada periode ini biasanya matahari bertengger di posisi selatan. Nah makanya kalo di Benua Australia itu terjadi musim panas sedangkan di Indonesia itu sedang musim penghujan. Ya bisa diprediksi, periode ini terjadi di antara bulan Oktober sampai April di setiap tahunnya.