Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Mengidentifikasi Objek Lahan Basah

12 September 2024   03:29 Diperbarui: 12 September 2024   03:31 29 0
Nama :Rizki Amaliya

NIM : 2410416320025

Kelas : B

MatKul : Pengantar Lingkungan Lahan Basah

Dosen : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.

Fakultas: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Prodi: Geografi (Universitas Lambung Mangkurat)

LAHAN BASAH

Lahan basah adalah area yang secara permanen atau sementara dipenuhi dengan air, baik di permukaan maupun di bawah tanah. Lahan basah terjadi dimana air bertemu dengan tanah. Contog dari lahan basah antara lain bakau, lahan gambut, rawa-rawa, sungai, danau, delta, daerah dataran banjir, sawah, dan terumbu karang. Lahan basah ada di setiap negara dan di setiap zona iklim, dari daerah kutub sampai daerah tropis, dan dari dataran tinggi sampai daerah kering.
Lahan basah merupakan salah satu wilayah terbesar di permukaan bumi. Lahan basah atau wetland adalah wilayah-wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik bersifat permanen (menetap) atau musiman. Wilayah-wilayah itu sebagian atau seluruhnya kadang-kadang tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Digolongkan ke dalam lahan basah ini, di antaranya adalah rawa-rawa (termasuk rawa bakau), payau, dan gambut. Air yang menggenangi lahan basah dapat tergolong ke dalam air tawar, payau, atau asin.
Ini adalah ekosistem yang sangat penting untuk lingkungan dan keanekaragaman hayati. umumnya bercirikan tinggi muka air yang dangkal, dekat dengan permukaan tanah, dan memiliki jenis tumbuhan yang khas. Berdasarkan sifat dan ciri-cirinya tersebut, lahan basah kerap disebut juga sebagai wilayah peralihan antara daratan dan perairan. Baik sebagai bioma ataupun ekosistem, lahan basah memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Lahan basah memiliki jenis tumbuhan dan satwa yang lebih banyak dibandingkan dengan wilayah lain di muka bumi. Maka dari itu, lahan basah mempunyai peran dan fungsi yang penting secara ekologi, ekonomi, maupun budaya. Berikut adalah rincian tentang lahan basah:

1.Jenis Lahan Basah:
Rawa (Swamp): Area yang sering terendam air dengan vegetasi dominan seperti pohon-pohon dan semak belukar.
Lahan Pasir (Marsh): Area yang sering terendam air dengan vegetasi dominan berupa rumput dan tanaman herba.
Boga (Bog): Lahan basah yang asam dan sering kali kaya akan lumut sphagnum, biasanya ditemukan di daerah dingin.
Taman Laut (Mangrove): Lahan basah pesisir dengan pohon-pohon yang beradaptasi dengan air asin, ditemukan di daerah tropis.

- [ ] 2.Fungsi dan Manfaat:
Ekologis: Menyediakan habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna, termasuk banyak spesies langka dan terancam.
Pengendalian Banjir: Menyerap kelebihan air dari hujan dan banjir, membantu mengurangi risiko banjir di daerah sekitarnya.
Penyimpanan Karbon: Menyimpan karbon dalam bentuk tanaman dan tanah, membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
Penyaring Air: Menyaring polutan dari air yang mengalir melalui lahan basah, meningkatkan kualitas air.
Sumber Daya: Menyediakan sumber daya alam seperti ikan, tanaman obat, dan bahan bangunan.

3.Karakteristik:
Kelembapan Tinggi: Terisi dengan air yang mendekati permukaan tanah atau bahkan melimpah di atasnya.
Tanah Berair: Tanah di lahan basah sering kali jenuh dengan air, membuatnya berbeda dari tanah kering.
Vegetasi Khusus: Tumbuhan yang tumbuh di lahan basah sering kali beradaptasi dengan kondisi air yang melimpah.

4.Ancaman dan Perlindungan:
Ancaman: Konversi lahan untuk pertanian, pembangunan, pencemaran, dan perubahan iklim dapat merusak lahan basah.
Perlindungan: Konservasi lahan basah melibatkan pengelolaan yang berkelanjutan, pembentukan kawasan lindung, dan pemantauan kualitas lingkungan.
Lahan basah merupakan komponen ekosistem yang sangat berharga dan memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan mendukung kehidupan di bumi.

GEOTAGGING

Geotagging adalah proses menambahkan informasi geografis (seperti koordinat lintang dan bujur) ke data digital, seperti foto, video, atau data lainnya. Berikut adalah rincian tentang geotagging:

Cara Kerja Geotagging:
Pengumpulan Data Lokasi: Biasanya menggunakan perangkat GPS (Global Positioning System) atau data lokasi dari smartphone atau perangkat lain yang memiliki kemampuan GPS.
Integrasi Data: Informasi lokasi ini kemudian disematkan atau 'ditag' ke file digital, seperti foto atau video, dalam bentuk metadata.
Penyimpanan Metadata: Metadata lokasi disimpan dalam file bersama dengan data utama. Format metadata yang umum digunakan adalah EXIF (Exchangeable Image File Format) untuk foto.

Aplikasi Geotagging:
Fotografi: Menambahkan lokasi ke foto sehingga pengguna bisa mengetahui atau berbagi lokasi tempat foto diambil.
Media Sosial: Platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter memungkinkan pengguna untuk menandai lokasi saat membagikan konten.
Navigasi dan Pemetaan: Memudahkan pelacakan dan pencarian lokasi dalam aplikasi navigasi atau peta digital.
Penelitian dan Studi: Membantu dalam penelitian geografis dan lingkungan dengan menghubungkan data dengan lokasi spesifik.

Manfaat Geotagging:
Organisasi Data: Mempermudah pengaturan dan pencarian data berdasarkan lokasi.
Peningkatan Pengalaman Pengguna: Membantu pengguna melihat dan memahami lokasi dengan lebih baik, misalnya, dalam aplikasi berbagi foto atau petualangan.
Pemasaran dan Iklan: Bisnis dapat menggunakan data lokasi untuk menargetkan iklan atau promosi kepada pelanggan di area tertentu.

Kekhawatiran dan Tantangan:
Privasi: Geotagging dapat mengungkapkan lokasi pribadi atau sensitif, menimbulkan risiko privasi jika data tidak dikelola dengan baik.
Keakuratan: Lokasi yang ditandai tidak selalu akurat dan bisa dipengaruhi oleh kesalahan perangkat GPS atau sinyal yang lemah.
Keamanan: Menyebarkan informasi lokasi bisa mempengaruhi keamanan pribadi, terutama jika informasi tersebut digunakan untuk melacak atau menargetkan individu.

Teknologi yang Digunakan:
GPS: Teknologi utama untuk menentukan lokasi dengan akurasi tinggi.
Wi-Fi dan Jaringan Seluler: Menggunakan sinyal dari jaringan Wi-Fi atau menara seluler untuk memperkirakan lokasi ketika GPS tidak tersedia.
Sensor Lain: Beberapa perangkat menggunakan sensor tambahan, seperti akselerometer dan kompas, untuk meningkatkan akurasi lokasi.
Geotagging adalah alat yang berguna dan serbaguna dengan berbagai aplikasi di banyak bidang, tetapi juga memerlukan perhatian terhadap isu privasi dan keamanan.

1.TANAMAN PANGAN
Tanaman pangan adalah tanaman yang dibudidayakan untuk menghasilkan produk yang dapat dikonsumsi sebagai makanan. Tanaman ini meliputi berbagai jenis yang memberikan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan manusia. Berikut adalah rincian tentang tanaman pangan:

Jenis Tanaman Pangan:
Padi: Sumber utama karbohidrat di banyak negara Asia.
Jagung: Digunakan sebagai makanan pokok dan bahan baku industri.
Gandum: Digunakan untuk membuat roti, pasta, dan produk olahan lainnya.
Kentang: Sayuran umbi yang kaya akan karbohidrat dan vitamin.
Kedelai: Sumber protein nabati, sering digunakan dalam produk seperti tahu dan tempe.
Sorgum: Tanaman biji yang tahan kekeringan dan digunakan dalam berbagai produk makanan.
Manfaat Tanaman Pangan:
Nutrisi: Menyediakan berbagai nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Keamanan Pangan: Memastikan ketersediaan makanan yang cukup untuk populasi.
Ekonomi: Menyokong mata pencaharian petani dan berkontribusi pada ekonomi lokal dan global.
Cara Budidaya:
Persiapan Tanah: Memastikan tanah subur dan siap tanam melalui proses pengolahan tanah.
Penanaman: Menggunakan metode penanaman yang sesuai untuk jenis tanaman, seperti jarak tanam dan kedalaman.
Perawatan: Meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama.
Pemanenan: Mengumpulkan hasil panen pada waktu yang tepat untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan:
Iklim: Suhu, curah hujan, dan kelembaban yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Kualitas Tanah: Kandungan nutrisi dan pH tanah yang mempengaruhi kesehatan tanaman.
Pengelolaan Air: Penyiraman yang cukup dan manajemen drainase untuk mencegah kekeringan atau genangan air.
Tanaman pangan memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pangan global dan keberlanjutan pertanian.

CONTOH TANAMAN PANGAN:

*Tanaman Padi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun