“Itu was so crazy, the ambition for being white” – potongan awal judul ini saya kutip dari komentar jujur seorang rekan akrab saya, Miriam Hoffmann, 20 tahun. Dia sambil menghisap rokoknya, dan saya sambil menikmati kudapan, mengobrol-ngobrol selepas makan siang di teras belakang. Salah satu cerita tentang hari-harinya di Indonesia adalah pengalamannya belanja di supermarket yang semua produk kecantikannya menjual ‘mimpi’ tentang menjadi cantik itu identik dengan kulit putih.