Kita terduduk pada sebuah meja yang terpisah, lalu sama-sama menenggak sebotol kerinduan. Kulihat dirimu yang tersenyum di ujung pandanganku; terpusatlah kehidupanku dalam dirimu, hingga aku terlelap dan nyaman dalam bayanganmu yang membisu.
Kemudian banyak sepi yang datang dengan keangkuhan yang mencekam; kulihat bayangan rautmu yang samar-samar, hinggap dalam pikiranku semalaman. Tak bisakah kau sedikit menepi untuk menyadarkanku bahwa kita sedang mencinta? Kita berkutat pada suatu lingkaran yang terbuai; cinta adalah pemahaman kita dan kebisuan alam semesta.