Bambu merupakan material yang ramah lingkungan dan, jika dibandingkan dengan beberapa material lainnya, merupakan material terbarukan yang berkelanjutan. Bambu juga menarik untuk dikaji karena merupakan salah satu material yang hemat energi. Bambu dapat mengurangi emisi gas rumah kaca di perkotaan karena sekitar 40% dari material bangunan beton. Penggunaan bambu dapat mengurangi kerusakan hutan karena bambu dapat menjadi material kayu alternatif terbaik yang diaplikasikan dengan berbagai cara. Bambu memiliki sekitar 1600 spesies yang memiliki karakteristik mekanis yang mirip dengan kayu dan merupakan tanaman yang tumbuh cepat hingga 100 cm/hari. Bambu juga merupakan tanaman tahunan yang dapat dipanen berkali-kali dan memiliki serat selulosa berkualitas tinggi. Bambu telah banyak digunakan sejak abad ke-21 karena pemanfaatannya di tengah munculnya berbagai permasalahan, yaitu pencemaran lingkungan hingga kelangkaan energi. Pemanfaatan atau pemodelan bambu telah banyak diterapkan dalam berbagai aplikasi, baik secara tradisional maupun konvensional, seperti papan tikar, bambu laminasi, bambu scriber, dan komposit penguat serat aplikasi bambu. Penelitian tentang aplikasi bambu semakin berkembang, seperti dalam pembuatan keramik papan bambu rekonstitusi magnetik dan metode ultrasonikasi untuk meningkatkan fleksibilitas serat bambu.
KEMBALI KE ARTIKEL