Badanku mendadak kaku. Mataku melotot dengan kaki dan tangan yang mendingin. Perasaan yang lebih besar dari rasa takut sempurna mengubur rasa mualku untuk sesaat. Dengan hati dan pikiran tak karuan, aku berlari keluar ruangan dan berteriak menyebut satu kata yang mewakili apa yang baru saja kulihat.Â
KEMBALI KE ARTIKEL