Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Mahasiswa PMM2 UPI Mengenal Sejarah Konferensi Asia Afrika

20 September 2022   23:05 Diperbarui: 20 September 2022   23:11 129 1
Tepat 10 tahun setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1955 masyarakat Indonesia mengajukan diri sebagai tuan rumah Konferensi Internasional yang bernama Konferensi Asia Afrika. Konferensi ini dianggap sebagai Konferensi Internasional pertama bagi bangsa-bangsa kulit berwarna, yang yang dihadiri 29 negara setengah jumlah penduduk dunia, untuk menggerakkan apa yang dinamakan paksaan moral bangsa bangsa demi kepentingan perdamaian.

Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di tengah-tengah berkecamuknya antagonis perang dingin antara blok barat dan blok timur. Konferensi Asia Afrika berlangsung dalam suasana pergolakan dunia yang disebabkan oleh masih adanya penjajahan, terutama di belahan Asia dan Afrika, serta politik diskriminasi ras yang masih membayangi Afrika, terutama Afrika Selatan. Setelah itu, Konferensi Asia Afrika dilaksanakan ketika bangsa-bangsa di dunia dilanda kehancuran akibat semakin dikembangkannya senjata pemusnah nuklir yang bisa menghancurkan umat manusia secara massal dan akan timbulnya perang dunia III.

Di tengah-tengah situasi seperti itulah bangsa indonesia tampil memprakarsai diadakannya Konferensi Asia Afrika di mana bangsa tersebut baru berusia sepuluh tahun merdeka. Adanya Konferensi tersebut melahirkan Dasa Sila Bandung yang menjadi pedoman bagi Negara - Negara jajahan dalam memperjuangkan kemerdekaannya hal tersebut juga menjadi prinsip dasar dalam mempromosikan perdamaian dunia dan kerjasama Internasional dan juga berfungsi sebagai pernyataan politik berisi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerjasama dunia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun