Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di tengah-tengah berkecamuknya antagonis perang dingin antara blok barat dan blok timur. Konferensi Asia Afrika berlangsung dalam suasana pergolakan dunia yang disebabkan oleh masih adanya penjajahan, terutama di belahan Asia dan Afrika, serta politik diskriminasi ras yang masih membayangi Afrika, terutama Afrika Selatan. Setelah itu, Konferensi Asia Afrika dilaksanakan ketika bangsa-bangsa di dunia dilanda kehancuran akibat semakin dikembangkannya senjata pemusnah nuklir yang bisa menghancurkan umat manusia secara massal dan akan timbulnya perang dunia III.
Di tengah-tengah situasi seperti itulah bangsa indonesia tampil memprakarsai diadakannya Konferensi Asia Afrika di mana bangsa tersebut baru berusia sepuluh tahun merdeka. Adanya Konferensi tersebut melahirkan Dasa Sila Bandung yang menjadi pedoman bagi Negara - Negara jajahan dalam memperjuangkan kemerdekaannya hal tersebut juga menjadi prinsip dasar dalam mempromosikan perdamaian dunia dan kerjasama Internasional dan juga berfungsi sebagai pernyataan politik berisi prinsip-prinsip dasar dalam usaha memajukan perdamaian dan kerjasama dunia.