Bicara masalah indera keenam, banyak orang mengaitkannya dengan hal-hal yang bersifat supranatural dan berada di luar rasio manusia. Memang tidak semua orang dapat mengembangkan kemampuan khusus ini dengan sangat baik, apalagi di zaman serba modern ini dimana pemikiran logis sangat diprioritaskan. Meski demikian, perlu diketahui bahwa sejak lahir manusia sudah dibekali dengan intuisi sebagai salah satu pedoman untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya. Intuisi inilah yang sering disebut indera keenam yang tidak bisa dilihat secara langsung oleh mata telanjang, karena berasal dari kata hati atau olah batin dalam diri sendiri.
Beberapa peristiwa batin yang pernah dialami seperti firasat, kata hati, insting, intuisi, maupun bisikan sugesti, dapat menjadi indikasi adanya indera keenam yang telah diproses melalui pikiran. Dari situlah, pertimbangan analisis fakta dan suara batin akan dapat membantu manusia mengambil keputusan yang tepat untuk keberlangsungan hidupnya. Untuk mengembangkan ketajaman indera tak kasat mata ini memang memerlukan latihan khusus. Namun dalam tulisan ini hanya membahas mengenai ragam dari indera keenam itu sendiri sesuai dengan tahap tingkatannya. Mungkin beberapa dari pembaca sekalian pernah mengalami fenomena batin yang merupakan indikasi dari adanya indera keenam tersebut tersebut.
1.Clairsentience
Clairsentience ini lebih dikenal dengan perasaan batin seperti perasaan gelisah tanpa sebab saat akan melakukan sesuatu atau bertemu seseorang. Banyak orang berkata, jangan terlalu mementingkan kesan pertama saat bertemu seseorang. Ungkapan itu memang tidak salah, karena kita bisa menilai seseorang semakin baik, seiring komunikasi yang berjalan semakin intensif pula. Namun, saya memiliki cara pandang tersendiri akan hal itu. Sampai sekarang, saya percaya bahwa kesan pertama sangat menentukan kelangsungan hubungan sosial kita dengan seseorang, seperti yang dimaksud oleh clairsentience ini. Pada saat pertama kali bertemu seseorang, umumnya perasaan batin melakukan penilaian dan mencoba mengirimkan sinyal-sinyal kepada alam sadar. Anda bertemu dengan seseorang yang berperilaku sangat ramah dan manis, namun kata hati anda selalu berontak dan membuat diri anda merasa was-was, gelisah, dan merasa hidup dalam kepura-puraan. Itulah tanda peringatan dini bagi anda untuk tidak terlalu percaya dengan orang tersebut.
2.Clairvoyance
Clairvoyance ini lebih dikenal dengan hal-hal visual seperti gambaran batin. Gambaran batin itu sendiri sebenarnya merupakan pesan dari dunia alam bawah sadar yang mencoba berkomunikasi dengan pikiran manusia melalui simbol. Gambaran batin ini sendiri dapat muncul melalui mimpi-mimpi yang dialami manusia selama fase tidur. Semakin baik seseorang menerka maksud dari mimpi yang dialaminya, maka clairvoyance ini akan berkembang dengan saat baik. Selain itu clairvoyance ini juga dapat berupa terkaan visual misal saat ada yang mengetuk pintu rumah, anda sedang membayangkan ibu anda yang berada di balik pintu sambil menenteng buah anggur kesukaan anda. Dan beberapa menit kemudian, imajinasi anda tersebut menjadi kenyataan.
3.Clairaudience
Clairaudience ini lebih dikenal dengan bisikan/suara batin. Dibanding dengan dua ragam indera keenam tersebut diatas, clairaudience ini lebih jarang terjadi. Sangat sulit membedakan suara batin yang berasal dari alam bawah sadar ini, dengan permainan perasaan dan pikiran anda sendiri. Dan umumnya memang kemampuan ini dimiliki oleh seseorang yang sudah terlatih kemampuan gambaran dan perasaan batinnya. Adakalanya clairaudience ini dapat menyelamatkan seseorang tersebut dari marabahaya.
4.Telekinesis
Telekinesis terjadi jika seseorang memiliki olah batin yang sudah sangat baik dan daya konsentrasinya sudah cukup tinggi. Telekinesis dapat mempengaruhi lingkungan hanya dengan pemikirannya saja. Misalnya, jika anda melihat fenomena magic-magic di televisi misalnya seseorang yang dapat memindahkan barang-barang berat hanya dengan melihatnya saja.
5.Telepati
Telepati adalah kemampuan berkomunikasi antara satu pikiran dengan pikiran yang lain. Telepati ini juga dapat berupa sugesti, misalnya untuk menyembuhkan penyakit hanya dengan ucapan doa-doa, atau menghipnotis seseorang untuk berbagai kepentingan, baik negatif maupun positif.