Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Pesan Kuliah Perdana MPBIng 2024: Mahasiswa Mampu Mengembangkan Karakter Peduli Lingkungan

19 September 2024   09:47 Diperbarui: 19 September 2024   09:50 92 0

Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBIng), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menyelenggarakan kuliah perdana pada Senin, 9 September 2024 untuk menyambut mahasiswa baru tahun 2024. Kuliah perdana yang bertema "Green Pedagogy: Strategies for Incorporating Environmental Themes in English Language Teaching" ini mengundang Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, MA., PhD sebagai narasumber. Kegiatan yang dipandu oleh Faridah Fauziah, S.Pd dan Syafiq Al Islam , S.S (Mahasiswa MPBIng UNJ) ini bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan kampus dan budaya akademik kepada mahasiswa baru angkatan 2024 sekaligus perkenalan dosen-dosen MPBIng dari pukul 08:30 hingga pukul 12:00 WIB.

Kuliah perdana ini dibuka oleh Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni, Drs. Krisanjaya, M.Hum. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan selamat datang pada mahasiswa baru MPBIng angkatan 2024. Selain itu, beliau menegaskan bahwa pilihan mahasiswa pada MPBIng merupakan pilihan yang tepat karena MPBIng diisi oleh para pendidik yang profesional di bidangnya. Selain banyaknya program unggulan yang telah dilaksanakan, MPBIng juga banyak melahirkan lulusan yang handal dan tepat waktu selama dua tahun. Beliau juga berharap bahwa dengan bergabungnya mahasiswa baru tahun 2024 adalah awal bagi kesuksesan mereka di bidang Pendidikan Bahasa Inggris di masa depan.

Sambutan dilanjutkan oleh Dr. Siti Drivoka Sulistyaningrum, M.Pd (Koorprodi S2 Magister Bahasa Inggris UNJ). Dalam sambutannya beliau mengapresiasi para mahasiswa baru yang berani mengambil langkah besar untuk melanjutkan studi ke S2. Beliau menyampaikan tiga kepakaran yang dapat dicapai oleh lulusan S2 MPBIng nantinya, yaitu sebagai pakar pendidik, pakar kurikulum, dan pakar penelitian. Beliau juga menyampaikan bahwa ada perubahan SKS untuk mahasiswa baru Angkatan 2024. Beliau berpesan untuk mempergunakan waktu dengan baik dalam menuntut ilmu, agar dapat lulus tepat waktu dan mecapai hasil yang diharapkan.

Selanjutnya, materi kuliah perdana disampaikan oleh ibu Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, MA., PhD selaku narasumber. Saat ini beliau merupakan salah satu pendidik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Dalam kuliah perdananya beliau menyampaikan bahwa di era globalisasi dan perubahan iklim yang semakin mendesak, penting sekali bagi para pendidik untuk menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan kepada para siswa/siswi. Beliau memaparkan bagaimana strategi menggabungkan tema lingkungan dalam pengajaran bahasa Inggris. 

Beliau memaparkan bahwa climate change, deforestation, biodiversity loss, water scarcity, plastic pollution, air pollution, ocean acidification, overfishing merupakan topik pengajaran yang semakin relevan dan penting dalam bidang pendidikan bahasa tak terkecuali pendidikan bahasa Inggris. Pendekatan inovatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bahasa siswa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran mereka tentang isu-isu lingkungan yang krusial.

Pengintegrasian tema lingkungan dalam pengajaran bahasa Inggris melibatkan berbagai strategi yang menghubungkan materi bahasa dengan topik-topik seperti perubahan iklim, keberlanjutan, dan pelestarian sumber daya alam. 

Misalnya, siswa dapat mempelajari kosakata baru melalui artikel tentang krisis lingkungan atau menulis esai tentang solusi untuk masalah polusi. Diskusi kelas juga bisa berfokus pada tindakan yang dapat diambil untuk melindungi planet kita, memperluas pemahaman siswa tentang pentingnya keberlanjutan sambil berlatih berbicara dan berargumentasi dalam bahasa Inggris.

Kegiatan seperti proyek kelompok di mana siswa merancang kampanye kesadaran lingkungan atau presentasi tentang inisiatif lokal memberikan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan bahasa Inggris dalam konteks yang relevan dan memotivasi. Selain itu, interaksi dengan ahli lingkungan atau partisipasi dalam acara komunitas berbasis lingkungan dapat memperdalam pemahaman siswa dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka.

Pendekatan ini membawa manfaat ganda. Pertama, siswa mengembangkan keterampilan bahasa Inggris yang lebih baik, termasuk berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan, dalam konteks yang bermakna dan kontekstual. Kedua, mereka menjadi lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap isu-isu lingkungan, mempersiapkan mereka untuk menjadi warga global yang lebih peduli dan terlibat.

Guru dan pendidik yang menerapkan metode ini melaporkan hasil yang positif, dengan siswa menunjukkan keterlibatan yang lebih besar dan pemahaman yang lebih dalam tentang masalah lingkungan. Program-program ini juga mendapatkan dukungan dari orang tua dan komunitas, yang melihat potensi besar dalam pendekatan ini untuk memotivasi siswa dan menghubungkan pembelajaran bahasa dengan tindakan nyata.

Ke depannya, diharapkan lebih banyak institusi pendidikan akan mengadopsi pendekatan ini, menjadikan pengajaran bahasa Inggris sebagai sarana untuk membentuk generasi yang tidak hanya mahir dalam bahasa tetapi juga sadar lingkungan. Inovasi ini berpotensi menjadi langkah penting dalam mempersiapkan siswa untuk tantangan global di masa depan.

Beliau juga memaparkan strategi dalam menggabungkan tema lingkungan dengan pengajaran Bahasa Inggris, yaitu dengan metode Content-Based Language Instruction (CBLI), Project-Based Learning (PBL), Task-Based Language Teaching (TBLT), Literature-Based Approaches, Using Authentic Materials, Incorporating Environmental Debates and Discussions, dan Using Digital Tools and Platforms. Dengan berbagai metode mengajar tersebut diharapkan guru dapat lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran bahasa Inggris yang digabungkan dengan tema mengenai lingkungan.

Kesimpulannya, Penelitian dan pengajaran dengan menggabungkan tema lingkungan dalam pembelajaran bahasa Inggris  telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan mempertimbangkan tren-tren yang disebutkan di atas, penting bagi para peneliti, pendidik, dan praktisi bahasa Inggris untuk memahami kompleksitas identitas ini dalam konteks global yang terus berubah. Pemahaman yang lebih baik tentang strategi menggabungkan tema lingkungan dengan pengajaran bahasa Inggris dapat membantu kita merancang pendekatan pendidikan yang menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan kepada para siswa/siswi dalam kehidupan mereka yang semakin terhubung di era modern ini.

Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa baru dan narasumber, seputar topik yang telah di bicarakan. Kegiatan ditutup dengan foto bersama para dosen, panitia, dan mahasiswa baru, serta melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan melalui link google form.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun