Ketika saya membagi sebuah artikel ke seorang teman sebulan lalu, sang teman menyarankan agar saya men-share melalui tulisan di Kompasiana. Saya mengaminkan saran itu. Tapi, setelah sebulan saya belum juga meregister sebagai Kompasianer.
Kemarin, saya berdiskusi dengan teman lain, tentang prospek tulis menulis di media massa dan media sosial. Lagi-lagi, saya mendapat masukan agar menulis di Kompasiana. Kali ini saya serius. Tanpa membuang waktu, saya segera meregisternya. Dan, sejak dinihari ini, pukul 03.30, saya menjadi Kompasianer. Tentu, sebagai pendatang baru.
Sebagai pendatang baru di dunia Kompasiana, saya harus belajar lagi tentang gaya dan tipikal penulisan di Kompasiana, meskipun saya tahu tidak ada beda cara menulis di media massa dengan Kompasiana. Tapi, sebagai media bagi citizen journalist, saya percaya Kompasiana punya karakter dan kultur tersendiri, termasuk ide dan wacana yang berkembang di kalangan Kompasianer. Barangkali, disinilah kelemahan yang harus saya perkuat ke depannya.
Oleh karenanya, saya akan belajar, dan belajar terus. Masuk ke dunia Kompasiana, selain untuk menuangkan gagasan dan berbagi informasi, saya utamakan silaturahmi, sebagaimana saya "main-main" di media sosial lainnya. Saya mohon dukungan, masukan dan saran dari teman-teman yang sudah malang melintang di Kompasiana.
Terima kasih
Wassalam.
Medan, 13 November 2014.
Riza Fakhrumi Tahir