Ada dua tokoh utama dalam film ini. Pertama adalah seorang perempuan muda bernama Zeynep. Cantik dan mirip banget sama Atiqah Hasiolan. Single atau lebih tepatnya baru putus sama bos di tempat ia bekerja sebagai call center. Kemudian ada Onur, seorang pustakawan. Ganteng, sudah pasti plus badannya bagus karena suka olahraga kano. Satu kekurangan Onur, dia tuna rungu.
Keduanya dipertemukan di sebuah pesta. Onur yang tidak bisa berkomunikasi, memilih untuk duduk di bar. Menikmati bir dingin. Lain dengan Zeynep, asyik menikmati pesta. Tertawa, menari dan mengabadikan setiap momen di pesta itu dengan kameranya. Beberapa kali, Zeynep mengambil gambar Onur yang asik minum sembari memperhatikan dirinya.
Lelah menari, Zeynep menghampiri Onur. Ia memesan bir. Keduanya lalu saling memandang dan tersenyum.Saat itu Zeyneb tak mengetahui jika Onur tuli.
Ketika pulang, Zeynep memanggil-manggil Onur, namun Onur bergeming. Seorang teman memberitahu jika Onur dungu. Zeynep terdiam, berpikir sejenak. Lalu loncat ke pelukan Onur sembari berkata bahwa ia telah menemukan calon suami yang tepat.Keduanya kemudian menghabiskan malam di apartemen Onur. Ya tahulah ya apa yang mereka lakukan.
Kembang-kembang cinta di antara mereka pun bersemi. Onur jatuh cinta pada Zeynep yang pembangkang. Sementara Zeynep juga jatuh hati pada Onur yang tak malu akan kekurangannya. Keduanya kemudian memutuskan untuk hidup bersama.