Selanjutnya, saat injury time babak kedua, wasit memberikan tambahan waktu enam menit. Namun, ketika laga memasuki menit ke-90+6, wasit tak menghentikan pertandingan dan membiarkan Bahrain mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-90+9. Padahal, andai waktu dihentikan sesuai tambahan waktu yang diberikan, Indonesia akan menang dengan skor 2-1.
Paling parah, setelah gol penyama kedudukan tersebut, wasit mengabaikan VAR untuk memeriksa kemungkinan offside. Sebelum gol itu terjadi, ada indikasi bahwa penyerang Bahrain berada dalam posisi offside, yang seharusnya membuat gol tersebut tidak sah. Tanpa pemeriksaan VAR, keputusan ini jelas merugikan Timnas Indonesia yang sudah di ambang kemenangan.
Keputusan-keputusan ini mengakibatkan Indonesia kehilangan dua poin penting dan turun ke peringkat kelima dalam klasemen grup. Kekecewaan dirasakan oleh pemain dan suporter, terlebih karena kesalahan tersebut bukan hanya soal teknis permainan, melainkan ketidakadilan dalam keputusan-keputusan wasit. Timnas Indonesia harus menerima kenyataan bahwa meski sudah unggul hingga akhir pertandingan, mereka gagal meraih kemenangan karena keputusan-keputusan kontroversial tersebut.
Momen-momen seperti ini menggarisbawahi pentingnya penerapan teknologi, seperti VAR, secara lebih konsisten dalam sepakbola. VAR dirancang untuk meminimalisir kesalahan wasit, namun ketika teknologi ini tidak dimanfaatkan, seperti dalam kasus gol Bahrain, sepakbola kembali ke masa di mana keputusan manusia yang terbatas menjadi penentu hasil pertandingan.
Kedepannya, PSSI perlu bersikap lebih tegas dalam menyikapi ketidakadilan di lapangan. Federasi sepak bola Indonesia bisa mengajukan protes resmi ke FIFA atau AFC agar insiden serupa tidak terulang lagi. Selain itu, pemain juga harus belajar dari situasi ini, dengan mempersiapkan diri lebih matang untuk menghadapi berbagai kondisi, termasuk wasit yang tidak berpihak.
Kekecewaan terhadap wasit Ahmed Al-Kaf mungkin tidak segera reda, tetapi semangat Timnas Indonesia tidak boleh goyah. Dengan persiapan yang lebih baik, diharapkan Timnas dapat mengatasi tantangan di pertandingan berikutnya melawan China. Meskipun wasit bisa membuat kesalahan, semangat pantang menyerah harus tetap menjadi karakter utama Timnas Indonesia.