Saat berbincang tentang masa-masa sulit di awal karier militernya, Mayjen Gumilar mengenang bagaimana ia harus bertahan dengan kehidupan yang serba terbatas. "Saat tentara pangkat letnan, ketika ekonomi sulit, saya biasa makan cuma nasi dan telor ceplok pakai kecap dan bawang merah," ucapnya. Pengalaman tersebut bukan hanya sekedar perjuangan bertahan hidup, tetapi juga menanamkan dalam dirinya nilai-nilai ketabahan dan kesyukuran yang kini ia bawa sepanjang perjalanan hidupnya.
Kesederhanaan yang ia jalani sejak muda terbawa hingga saat ini, meskipun ia telah memiliki posisi tinggi di lingkungan TNI. Menyandang pangkat mayor jenderal dan meraih gelar S3, Mayjen Gumilar memilih untuk tetap hidup sederhana. Baginya, kekayaan materi bukanlah tujuan akhir, melainkan hasil sampingan dari kerja keras dan pengabdian yang tulus. Dengan prinsip inilah ia menjalani setiap tugas dengan dedikasi penuh, membangun reputasi sebagai pemimpin yang tegas namun rendah hati.
Bukan hanya dalam karier militer, Mayjen Gumilar juga menekankan pentingnya pendidikan. Sebagai sosok yang memiliki gelar doktor, ia menunjukkan bahwa intelektualitas adalah aset penting dalam memimpin dan mengambil keputusan. Pendidikan formalnya yang tinggi menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan diri dan keinginan untuk selalu belajar, yang ia tanamkan kepada para prajurit di bawah komandonya.
Meskipun telah mencapai banyak hal, Mayjen Gumilar tidak pernah melupakan asal-usulnya. Kehidupan keras yang ia lalui memberikan warna dalam cara pandangnya terhadap dunia. Ia selalu mengingatkan bahwa keberhasilan tidak ditentukan oleh latar belakang atau seberapa banyak harta yang dimiliki, melainkan oleh ketekunan dan keberanian untuk menghadapi tantangan hidup.
Salah satu kualitas yang menjadikannya pemimpin yang dihormati adalah kemampuannya untuk berempati dengan prajurit-prajuritnya. Pengalaman hidup yang sulit memberinya pemahaman mendalam tentang apa yang dialami oleh bawahan-bawahannya. Hal ini membuatnya menjadi sosok yang dekat dengan prajurit, karena ia pernah merasakan sendiri kesulitan yang mereka alami.
Tidak heran jika Mayjen Gumilar dikenal sebagai pemimpin yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kesejahteraan prajurit. Ia selalu memastikan bahwa para prajuritnya mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, baik dari segi kesejahteraan mental maupun fisik. Kepemimpinannya yang inklusif dan peduli membuatnya menjadi figur inspiratif di kalangan militer.
Di tengah semua pencapaiannya, Mayjen Gumilar selalu berpegang pada prinsip bahwa kehidupan sederhana adalah kunci untuk menjaga keseimbangan dalam hidup. Sederhana bukan berarti kekurangan, tetapi tentang kemampuan untuk hidup tanpa bergantung pada hal-hal materi dan tetap fokus pada tujuan yang lebih besar. Filosofi hidup ini terus ia terapkan, baik dalam kehidupannya sehari-hari maupun dalam menjalankan tugas negara.
Kisah hidup Mayjen TNI Dr. Nugraha Gumilar adalah contoh nyata bahwa kesuksesan tidak selalu datang dari kemewahan, tetapi dari nilai-nilai sederhana seperti kerja keras, ketekunan, dan kesyukuran. Dengan semangat yang sama, ia terus memberikan kontribusi besar bagi negara dan menjadi teladan bagi generasi penerus di lingkungan TNI.