Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Memahami Kolaborasi Dunia IT dan Militer melalui Buku "Anak IT Juga Bisa Jadi Tentara"

2 September 2024   09:20 Diperbarui: 2 September 2024   09:21 78 4
Di tengah-tengah kesibukannya sebagai Kepala Bagian Pendidikan dan Latihan, Letkol Inf Rahmat Triono, S.Ag., M.M., meluangkan waktu untuk menambah wawasan dan memperdalam pemahamannya tentang peran teknologi informasi dalam dunia militer. Salah satu buku yang menarik perhatiannya adalah "Anak IT Juga Bisa Jadi Tentara," karya Lettu Cke Rizal Mutaqin, S.Kom., M.Sc. Buku ini memberikan perspektif baru mengenai pentingnya keahlian di bidang teknologi informasi bagi personel militer, khususnya di era digital saat ini.

Buku yang ditulis oleh Lettu Cke Rizal Mutaqin ini menceritakan pengalaman pribadinya sebagai seorang perwira IT di lingkungan militer. Ia menguraikan bagaimana seorang yang memiliki latar belakang pendidikan IT dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kapabilitas teknologi pertahanan dan keamanan negara. Hal ini sangat relevan dengan kebutuhan militer modern yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik tetapi juga kemampuan teknologinya.

Letkol Inf Rahmat Triono mengakui bahwa buku ini membuka matanya terhadap potensi besar yang dimiliki oleh personel dengan latar belakang IT. Baginya, kemampuan IT bukan lagi sekadar tambahan, melainkan menjadi kebutuhan utama dalam mendukung operasi militer yang semakin kompleks dan berbasis teknologi. Oleh karena itu, ia melihat pentingnya mengintegrasikan pendidikan IT dalam kurikulum pelatihan militer.

Sebagai Kepala Bagian Pendidikan dan Latihan, Letkol Inf Rahmat Triono memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa para prajurit tidak hanya terlatih secara fisik tetapi juga secara intelektual. Ia percaya bahwa pemahaman terhadap teknologi informasi akan memperkaya strategi dan taktik militer, menjadikan TNI lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

Selain itu, buku "Anak IT Juga Bisa Jadi Tentara" juga menjadi inspirasi bagi Letkol Inf Rahmat Triono dalam mengembangkan program pelatihan yang lebih inklusif. Ia ingin memastikan bahwa setiap prajurit, terlepas dari latar belakang pendidikan mereka, memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mengembangkan keterampilan di bidang IT. Dengan demikian, mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pertahanan negara.

Di balik aktivitasnya yang padat, Letkol Inf Rahmat Triono menyadari pentingnya terus belajar dan beradaptasi. Membaca buku ini memberinya wawasan baru dan semangat untuk terus mengembangkan pendidikan militer yang sesuai dengan kebutuhan masa depan. Ia yakin bahwa di masa depan, TNI akan semakin kuat dengan adanya kolaborasi antara kemampuan militer konvensional dan teknologi informasi.

Buku ini juga mengingatkan Letkol Inf Rahmat Triono bahwa peran seorang tentara tidak hanya berada di medan perang, tetapi juga dalam menguasai teknologi yang dapat mendukung operasi militer. Oleh karena itu, ia bertekad untuk terus mendorong prajuritnya agar selalu siap menghadapi tantangan di era digital.

Letkol Inf Rahmat Triono berharap bahwa buku "Anak IT Juga Bisa Jadi Tentara" dapat menjadi inspirasi bagi banyak personel militer lainnya untuk mendalami bidang IT. Ia percaya bahwa dengan semakin banyak prajurit yang menguasai teknologi, TNI akan semakin tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman di masa depan.

Letkol Inf Rahmat Triono menegaskan bahwa pendidikan dan pelatihan militer harus selalu mengikuti perkembangan zaman. Teknologi informasi bukan lagi sekadar alat bantu, tetapi menjadi bagian integral dari kekuatan militer yang harus dikuasai oleh setiap prajurit. Dengan semangat ini, ia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan militer, agar TNI dapat terus beradaptasi dan unggul di era digital.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun