Cerutu membara di ujung bibir,
Aroma wangi menari-nari,
Menyatu dalam tiupan angin.
Kopi pahit mengalir dalam cangkir,
Menguak rahasia di setiap tegukan,
Menyapa getir dalam manisnya nikmat,
Diiringi denting senja yang perlahan.
Rokok dan kopi, sahabat sepi,
Mengisi ruang hening di relung jiwa,
Bersama, mereka melukiskan cerita,
Di antara asap dan uap yang menyatu.
Meski pahit menggelayuti rongga,
Nikmat terasa dalam setiap seruput,
Begitu juga rokok, meski membakar,
Mengundang kedamaian dalam senyap.
Di tengah sunyi, rokok dan kopi,
Menjadi teman setia di perjalanan,
Melambungkan pikiran ke nirwana,
Mengalirkan khayal dalam keheningan.