Pertama-tama, penting untuk mencari pemahaman yang lebih dalam. Cobalah untuk berbicara secara pribadi dengan rekan kerja tersebut. Dengan pendekatan yang terbuka dan tanpa menggurui, tanyakan bagaimana dia merasa tentang proyek atau tugas yang sedang dijalani. Berikan kesempatan untuk berbagi pandangan dan
perasaannya terhadap proyek tersebut. Kadang-kadang, keengganan untuk berkontribusi dapat disebabkan oleh perasaan tidak dihargai atau kurangnya pemahaman terhadap peran mereka. Dengan menggali lebih dalam, kita bisa mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang alasan di balik perilaku mereka.
Selanjutnya, penting untuk fokus pada fakta. Ketika ada klaim kontribusi yang tidak didukung oleh kenyataan, sebaiknya kita mempertimbangkan untuk menghadirkan bukti-bukti konkret. Misalnya, jika ada klaim bahwa seseorang telah menyelesaikan tugas tertentu, mintalah untuk melihat hasil kerjanya atau diskusikan dengan detail bagaimana kontribusi mereka memengaruhi proyek secara spesifik. Pendekatan ini membantu memperjelas kontribusi sebenarnya dan mendorong transparansi dalam tim.
Selain itu, jaga komunikasi tetap terbuka. Dalam situasi di mana klaim kontribusi menjadi sumber ketidaknyamanan, penting untuk mempertahankan komunikasi yang jujur dan terbuka di antara anggota tim. Tinjau tujuan bersama dan klarifikasi peran masing-masing anggota tim secara berkala. Dengan demikian, akan lebih mudah untuk menyoroti kontribusi sebenarnya dan meminimalkan konflik yang mungkin timbul.
Terakhir, tetaplah fokus pada hasil yang diinginkan. Jangan biarkan konflik internal mengganggu produktivitas tim. Lebih baik fokus pada tujuan bersama dan bagaimana setiap anggota dapat berkontribusi secara positif untuk mencapainya. Dengan mempertahankan fokus pada hasil akhir, tim dapat tetap bergerak maju meskipun ada perbedaan pendapat atau klaim kontribusi yang tidak selaras.
Dalam menghadapi rekan kerja yang tidak aktif berkontribusi namun suka mengklaim banyak prestasi, pendekatan yang bijaksana, komunikasi terbuka, dan fokus pada hasil menjadi kunci untuk menjaga harmoni di dalam tim. Dengan demikian, tim dapat tetap produktif dan efisien tanpa terpengaruh oleh dinamika internal yang mungkin terjadi.