Pada suatu hari, sekelompok mahasiswa beasiswa TNI AD yang sedang melaksanakan UAS semester genap pada program Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan di UGM berkesempatan untuk bertemu dengan Kaprodi program tersebut. Mereka pun berdiskusi mengenai pengalaman mereka dalam memadukan keterampilan kepemimpinan militer dengan pembelajaran di lingkungan akademik.
Diskusi tersebut dimulai dengan saling berbagi cerita tentang kegiatan dinas militer mereka. Mahasiswa beasiswa TNI AD ini menceritakan bagaimana mereka telah belajar mengelola tim, membuat keputusan yang tepat di bawah tekanan, dan memimpin dengan disiplin dan tanggung jawab. Mereka merasa bahwa pengalaman ini sangat berharga dan ingin mengintegrasikannya dengan pengetahuan dan wawasan yang mereka peroleh di dalam program Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan.
Kaprodi Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, yang memiliki pengalaman luas dalam bidang kepemimpinan dan inovasi kebijakan, merespons dengan antusias. Beliau mengakui nilai tambah yang dimiliki oleh mahasiswa beasiswa TNI AD dan menghargai keinginan mereka untuk memadukan keterampilan kepemimpinan militer dengan pengetahuan akademik yang diajarkan di prodi tersebut.
Dalam diskusi tersebut, mereka membahas cara-cara untuk mengintegrasikan pengalaman kepemimpinan militer mahasiswa dengan materi pelajaran yang diajarkan di program Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan. Kaprodi menjelaskan bahwa program tersebut dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang teori dan praktek kepemimpinan dalam berbagai konteks, termasuk sektor publik, swasta, dan organisasi masyarakat sipil. Beliau melihat potensi besar dalam memadukan pengalaman kepemimpinan militer dengan konteks dan isu-isu yang dibahas dalam prodi tersebut.
Selain itu, mereka juga membahas kemungkinan adanya program khusus atau modul tambahan yang dapat membantu mahasiswa beasiswa TNI AD dalam mengembangkan kompetensi kepemimpinan mereka secara lebih spesifik. Misalnya, mereka dapat menghadiri lokakarya khusus tentang kepemimpinan dalam lingkungan militer atau mengambil mata kuliah terpilih yang berfokus pada kebijakan pertahanan dan keamanan.
Diskusi ini menjadi langkah awal yang baik dalam menggali potensi kolaborasi antara mahasiswa beasiswa TNI AD dan program Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan di UGM. Dengan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh kedua belah pihak, mereka dapat menciptakan lingkungan belajar yang unik dan saling melengkapi.
Melalui diskusi ini, mahasiswa beasiswa TNI AD merasa dihargai dan didukung dalam usaha mereka untuk mengintegrasikan pengalaman kepemimpinan militer dengan pembelajaran akademik. Sementara itu, Kaprodi Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan menyadari nilai tambah yang dimiliki oleh mahasiswa beasiswa TNI AD dan berkomitmen untuk mendukung perkembangan mereka.
Kolaborasi seperti ini merupakan contoh nyata bagaimana kerjasama antara institusi pendidikan dan lembaga lain dapat menghasilkan kombinasi pengetahuan dan keterampilan yang berharga bagi mahasiswa. Diharapkan diskusi ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan antara mahasiswa beasiswa TNI AD dan prodi Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan di UGM, serta memberikan manfaat yang positif bagi perkembangan kepemimpinan di Indonesia.