Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Artikel Utama

16 Tahun Demi Anak Pemulung

1 Desember 2011   16:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:57 1463 9
[caption id="attachment_145952" align="alignleft" width="300" caption="tono, bocah pemulung bersama orangtuanya"][/caption]

Mereka punya cita-cita... Mereka ingin jadi menteri atau bupati… Sayang, Mereka hidup di tengah sampah... Mereka makan dari sampah... Indonesia kaya raya... Mengapa Mereka menderita…

Di antara tumpukan sampah, bau yang menyenggat, di situlah ribuan pemulung menggantungkan hidup. Di antara tumpukan sampah TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, itu pula terselip kisah ironis kehidupan kaum marginal. Ratusan anak dengan rela berkutat dengan limbah-limbah rumah tangga maupun industri, untuk ikut membantu orangtuanya mencari nafkah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun