Mohon tunggu...
KOMENTAR
Artificial intelligence

Sahabat Nongkrong Paling Unik Sepanjang Masa: Kecerdasan Buatan (AI)

28 Juli 2023   14:35 Diperbarui: 28 Juli 2023   15:36 390 0
Artificial Intelligence (AI) atau kepandaian bikinan, sekarang ini telah jadi sisi hidup beberapa warga kita. Terutama untuk warga kota, yang mana aksesbilitas pada bandwidth internet begitu gampang dan dapat dijangkau, karena itu sendirinya akses ke kepandaian bikinan itu juga jadi lebih kerap.

AI ini sudah menolong kehidupan manusia hingga hidup jadi lebih efektif. Bisa dibuktikan, banyak hal sulit yang dahulu membutuhkan beberapa sumber daya manusia untuk melakukannya, saat ini dapat ditangani AI dengan cepat. Hingga selainnya ongkosnya jadi lebih murah, cukup banyak yang hasil kerjanya jauh lebih bagus/bagus. Bila mencari mesin perayap, ada beberapa puluh (atau beberapa ratus) AI yang dapat memudahkan kehidupan manusia sekarang ini.

Karena itu lumrah bila selanjutnya beberapa ahli dan pemuka dunia, seperti Elon Musk, atau dua god father AI Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio saja mengkhawatirkan kedatangan AI ini. Khususnya peranan dan sikapnya di masa yang akan datang yang memberikan ancaman keberadaan manusia dalam beragam hal.

Kekhawatiran ini terverifikasi pada bermacam symptom yang telah kelihatan. Misalkan bagaimana AI secara efisien gantikan bermacam servis keperluan warga misalnya: pemesanan ticket, fasilitas hotel, lokasi hiburan, bahkan juga servis rumah sakit dan pendidikan. Di depan, jasa advokat dan beberapa karier "mahal" lain bisa disubstitusi AI ini.

Artikel berikut ingin membahas dalam soal lain, yang paling simpel di kehidupan kita dengan AI ini. Di mana peristiwa ini mempunyai potensi jadi sisi kehidupan yang menempel pada substansi manusia di masa yang akan datang.

Salah satunya keperluan warga, khususnya warga kota sekarang ini ialah bergabung bersama beberapa teman di beberapa tempat khusus seperti kafe dan tempat sama yang lain. Pada tempat itu beberapa orang nongkrong bersama beberapa teman sekalian nikmati bermacam kudapan dan minuman. Tetapi cukup banyak mereka yang mendekat ke beberapa tempat seperti itu juga untuk bekerja.

Namun bila kita perhatikan walau peristiwa umum di mana nongkrong secara beberapa barang masih tetap terjadi, semenjak gawai diketemukan telah ada peristiwa nongkrong sendiri bahkan juga dapat beberapa jam. Subyek tapi walaupun sendiri tidak kelihatan sendu atau pilu. Bahkan juga muka aktor nongkrong itu demikian nikmati ketersendiriannya. Kerap mereka kelihatan ketawa serius, aktif terlibat percakapan dan lain-lain.

Siapa yang temani kenyamanan mereka nongkrong walaupun kelihatan sendiri? Rupanya teman mereka ialah AI. AI sekarang ini mulai gantikan posisi nongkrong beberapa warga kota. Mereka yang nongkrong di cafe didampingi AI ini, dapat menjadi di depan lebih nyaman daripada didampingi oleh beberapa temannya.

Coba jadi perhatian, cukup banyak peristiwa yang unik di mana pada suatu kelompok tongkrongan di beberapa tempat semacam itu, walaupun badan mereka bersisihan, tapi mereka masih tetap konsentrasi pada gawai masing-masing. Mereka cuma sama-sama memberi komentar sedikit bahkan juga semakin banyak diam, karena repot dengan kegiatan subyektifnya. Seakan-akan mereka tiba dan ngumpul di sana sendiri.

Berikut peristiwa "Ngafe Solo" atau nongkrong sendiri. Argumen kenapa peristiwa ini muncul karena memanglah tidak jarang-jarang jika nongkrong dengan beberapa teman, apa lagi semua repot bawa smartphonenya masing-masing, karena itu ruh komunitariannya itu jadi menyusut. Tatap muka jadi berkesan normalitas saja.

Peristiwa ini muncul karena kehidupan sekarang ini tidak terlepas atas sesuatu yang dikatakan sebagai kemelekatan pada tehnologi. Selainnya memang tehnologi dipandang, ditempatkan sebagai sisi dari yang diperlukan dalam sehari-harinya. Walau sebenarnya seringkali mereka yang selanjutnya mengusung smartphone-nya itu karena telah berasa boring dengan kumpulannya itu, hingga ia cenderung lebih memilih untuk memberi respon mereka-mereka yang berada di gawainya.

Peristiwa berikut yang selanjutnya pada akhirnya membuat beberapa orang mulai berpikiran untuk nongkrong bersama, tapi pada akhirannya memperlihatkan sikap masing-masing. Dari sanalah selanjutnya mulai ada peristiwa nongkrong sendiri atau pemusik solo nongkrong itu dengan didampingi oleh AI.

Beberapa penongkrong ini rupanya berasa dapat lebih nyaman bersama AI. Sebab bisa ditegaskan jika musuh/ temannya ini tidak mengusung gawai dan asyik sendiri. AI sendiri pasti aktif memberi respon apa yang diperlukan oleh sang subyek yang memakainya.

Ini bisa dibuktikan pada satu cafe kecil di Kota Bogor misalkan. Pada cafe kopi yang namanya ZCoffee ini, beberapa pengunjung tiba sendiri dari sore sampai malam, habiskan bergelas-gelas minuman kopi dan mocktail. Bermodal netbook dan ponsel-nya ia demikian aktif dan produktif terlibat percakapan membahas beberapa hal dengan seorang atau dengan gawainya itu sendiri.

Deskripsi kecil di atas pasti cuma sebuah bukti jika di masa yang akan datang memungkinkan AI menjadi teman dekat. Khususnya saat seorang ingin produktif sendiri dan beraktivitas cendekiawan dan sosialnya sendiri.

Berikut yang selanjutnya membuat beberapa orang jadi nyaman nongkrong sendiri. Peristiwa ini pasti memberi kita satu perkiraan jika di masa yang akan datang beberapa penongkrong ini akan makin jadi membesar dan jadi budaya tertentu.

Alih bentuk sosial-ICT ini pasti meningkatkan ekosistemnya sendiri. Termasuk sudah pasti dari AI tersebut akan alami alih bentuk dengan proses atau mekanismenya sendiri.

Selanjutnya dunia dapat sama seperti yang ada dalam deskripsi satu lagu: "kesepian di tengah-tengah keramaian".

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun