Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Wahai yang Gigih Membangun untuk Menghancurkan Rumah

22 Agustus 2022   20:50 Diperbarui: 1 September 2022   17:22 74 2
Tumpuan naik turun sengaja disembunyikan
Menahan melakukan penyamaran merugikan
Menunggu lenyap perselisihan penyakit saja
Perlakuan tidak lulus lihat perbedaan palsu
Paksaan perbuatan sakit ingatan cerita lama
Cerita buruh perasaan itu tinggal pernikahan

Sikap keluarga ternyata perbaiki keturunan
Kendaraan popularitas menyerahkan barang
Derita saudara menyebarkan kebohongan
Penampilan tempat tidak mengandung arti
Perilaku perduli bukan cela pada penampilan
Kesengajaan merasakan kesan penindasan

Bukankah pembenci kurang membutuhkan
Tidak menaruh belas kasihan hilang tujuan  
Menadah angin itu tak kenal tempat dangkal
Tepi sungai anak emas barang melayang
Jadi perbuatan membatasi sebidang tanah
Petualang ketertiban sengaja disembunyikan

Tidak tajam pikiran perjuangan jual pemanis
Sagu tak ingin bertemu dengan orang tua
Termuat angan perasaan tiruan kehidupan
Ciptakan bisa piara menyerang permukiman
Berbuat seperti manusia penguasa tempat
Makan tidak tampak lagi belum modern saja

Perasaan dibalas dengan berbuat tidak setia
Keinginan pedang keuntungan jadi pengaruh
Bukit besar perjuangan buruan itu kekayaan
Tidak ketahui asal usul menyusun perayaan
Suasana perasaan pakaian menyenangkan
Bertemu menjadi pujaan tak bisa menolak

Menjadi pasangan urutan tergulung bagian
Tanaman kekuatan pasukan keamanan saja
Prajurit kewajiban bayar kembali hiburan
Mengandung banyak membuat kekayaan
Serba kekurangan itu perasaan mengasihi
Memelihara tanah luas tumbuhan berumpun

Jadi cairan pemanis urutan menjual barang
Bawa pasangan ganda kesedihan keadaan
Imbangan bungkusan sengaja sembunyikan
Gerakan sehat kembali tempat makan saja
Mendapat jarang ada golongan kini musnah
Perbuatan penuh tapi kesedihan pelindung

Tumbuhan berumpun kasut kaki memanjang
Kebenaran bersembunyi lubang penangkap
Makanan kesempatan hadapan permintaan
Masih belum jelas perbuatan perbandingan
Sumber kesedihan yang tak pernah kosong
Tak kau memperhatikan bagian penghabisan

Saat bertemu perasaan sampai hilang nyawa
Pertemuan dirumah kediaman menggosok
Kelompok batang muda pemberian sengaja
Sembunyikan dari nenek menjual saat tenun
Kain tujuan produksi itu menjadi pendapatan
Demi pemeliharaan ini beruntung pelabuhan

Tidak berawan perihnya perasaan pasangan
Lebih mengandalkan lain dari pasangan
Ujung kelingking sendiri permukaan cerita
Tempat tinggal terulang lakukan pemberian
Hubungan terpikat lingkungan itu terlupakan
Setelah kehidupan penyair jadi peruntungan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun