Mohon tunggu...
KOMENTAR
Halo Lokal

Ketua Umum LDII Ingatkan Esensi Berdemokrasi untuk Redam Kerawanan Pilkada

18 November 2024   12:40 Diperbarui: 18 November 2024   13:32 58 3
Jakarta (18/11) -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berpotensi menimbulkan kerawanan jika tidak disikapi dengan kedewasaan berpolitik oleh semua pihak. Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), KH Chriswanto Santoso, menegaskan bahwa esensi demokrasi adalah memilih pemimpin terbaik untuk kemajuan daerah berdasarkan pilihan mayoritas secara tertib dan aman. Hal tersebut ia sampaikan dalam keterangan pers pada Senin (18/11).  

"Pilkada adalah pesta demokrasi pada level kabupaten/kota dan provinsi. Namun, sering kali primordialisme menjadi ciri khas yang menonjol dalam Pilkada, di mana faktor kesukuan, tradisi, bahkan agama sangat memengaruhi pemilih," ujar KH Chriswanto.  

Ia mengingatkan bahwa dalam situasi seperti ini, kedewasaan dalam berpolitik sangat diperlukan. "Primordialisme, jika tidak dikelola dengan bijak, dapat menciptakan kerawanan tersendiri. Karena itu, kami mengimbau para kontestan dan pendukungnya untuk tidak menggunakan politik identitas," lanjutnya.  

Menurut KH Chriswanto, politik identitas pada era media sosial dapat mempercepat penyebaran isu yang memecah belah. "Ini seperti menyiram api dengan minyak. Penyebarannya sangat cepat dan dampak kerusakannya meluas. Dalam kondisi tersebut, perpecahan dan intoleransi sangat mudah terjadi, terutama di masyarakat yang beragam," paparnya.  

KH Chriswanto juga menyoroti pentingnya menjaga harmoni di tengah keberagaman Indonesia. "Indonesia itu unik. Satu kabupaten saja bisa memiliki puluhan suku dengan adat istiadat yang berbeda. Keberagaman ini adalah berkah, tetapi juga bisa menjadi rawan jika tidak dijaga dengan baik," jelasnya.  

Ia mengimbau ormas-ormas keagamaan untuk bersikap netral aktif, mendorong warganya menggunakan hak pilih, tetapi tidak menunjukkan keberpihakan secara terbuka. "Ketika ormas keagamaan secara terang-terangan mendukung salah satu pihak, dampaknya bisa berbalik pada warga jika calon yang didukung mengalami kekalahan," tambah KH Chriswanto.  

LDII, menurutnya, memegang teguh prinsip netral aktif dalam setiap gelaran Pilkada. "Netral artinya kami tidak berpihak kepada calon atau partai mana pun. Namun, aktif berarti kami menyerukan kepada warga LDII untuk menggunakan hak pilihnya, menjaga kondusivitas, dan berperan aktif menyukseskan Pilkada secara damai dan jujur," ujarnya.  

KH Chriswanto menegaskan bahwa Pilkada memiliki dampak signifikan terhadap kondisi politik, sosial, dan ekonomi suatu daerah. Oleh karena itu, ia mendorong warga LDII untuk menggunakan hak pilihnya secara bijak demi masa depan bangsa.  

"Kami mengimbau warga LDII untuk ikut menyukseskan Pilkada dengan cara yang damai dan jujur. Selain itu, warga LDII dilarang menunjukkan dukungan kepada pasangan calon tertentu demi menjaga kerukunan dan persatuan," katanya.  

Sebagai penutup, KH Chriswanto berharap Pilkada serentak 2024 dapat berjalan dengan damai dan sukses. "Semoga Pilkada tahun ini menjadi ajang yang membawa manfaat besar bagi pembangunan bangsa dan memperkuat persatuan Indonesia di tengah keberagamannya," pungkasnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun