Ketua DPP LDII, Rubiyo, menyampaikan pentingnya memanfaatkan sumber daya alami untuk mendukung kesehatan masyarakat. "Kami mendorong penggunaan tanaman herbal sebagai langkah awal sebelum berobat ke dokter. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mandiri dalam menjaga kesehatan," ujarnya. Ia menambahkan, LDII mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai tempat menanam herbal yang mudah dijumpai seperti jahe, kunyit, seledri, dan sereh.
Rubiyo, yang juga merupakan Profesor Riset Tanaman Perkebunan di BRIN, menjelaskan bahwa pemanfaatan tanaman herbal dapat membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan ringan seperti batuk, masuk angin, dan sakit perut. Selain itu, langkah ini mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan membentuk sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas. "Kesehatan adalah fondasi penting yang memungkinkan seseorang untuk belajar, bekerja, dan berkarya. Dengan masyarakat yang sehat, kita bisa meningkatkan kualitas SDM dan mendorong kemajuan bangsa," katanya.
Selain penggunaan tanaman herbal, Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat LDII, Muslim Tadjuddin Chalid, menekankan pentingnya pola hidup sehat secara menyeluruh. Ia mengingatkan masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menghindari gorengan, dan mengontrol konsumsi gula serta garam. "Olahraga 30 menit setiap hari dan tidur cukup adalah kunci keseimbangan fisik dan mental. Selain itu, kelola stres melalui kegiatan positif, seperti hobi, yoga, dan cukup minum air putih," tuturnya.
Dalam kesempatan HKN yang bertema "Gerak Bersama, Sehat Bersama," LDII juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). "Mari dukung Germas dengan menjaga kebersihan lingkungan, berolahraga, dan mengonsumsi makanan bergizi. Ini adalah langkah sederhana namun efektif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," ujar Muslim.
Melalui HKN tahun ini, LDII menegaskan bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama yang perlu dilakukan secara kolektif dan berkesinambungan. "Dengan mengadopsi pola hidup sehat dan penggunaan herbal, kita bisa membentuk generasi yang sehat, produktif, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045," tutup Rubiyo.
