Ketua FKUB Kabupaten Klaten, KH Syamsudin Asrofi dalam sambutanya, mengatakan para tokoh lintas agama yang tergabung dalam FKUB berperan dan berfungsi penting dalam mewujudkan kondusivitas kehidupan masyarakat, "Kami bergerak di berbagai bidang, bahkan pertanian dan pariwisata. Hasil temuan kami terkait kehidupan beragama dan sosial kemasyarakatan, kami sampaikan kepada Forkopimda. Agar pembangunan dan kondusivitas Klaten terus berjalan dengan baik," tegas Syamsudin.
Menurutnya, agenda silaturahmi dengan para Paslon Bupati dan Wakil Bupati Klaten ini penting, agar mereka memperoleh masukan. Sekaligus merupakan bagian dari menjaga kerukunan dan persatuan kesatuan jelang Pilkada.
"Kerukunan antar umat beragama merupakan salah satu pilar penting bagi suksesnya pembangunan," ujarnya dia. Ia mengajak seluruh stakeholder khususnya para tokoh lintas agama, tokoh masyarakat, pemuda dan mahasiswa agar bisa mempromosikan diri dalam menciptakan suasana kondusif, damai, sejuk dan aman.
Yoga dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya bertekad untuk mewujudkan Klaten yang berakhlak, maju, dan mandiri. Usai memaparkan visi-misinya, Yoga menegaskan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas sekaligus menyiapkan langkah antisipasinya.
Ia mengilustrasikan jalan tol yang menghubungkan Solo dan Yogyakarta, yang membelah Klaten. Menurutnya, proyek tersebut sangat menunjang perekonomian regional. Namun dampaknya, bila tidak diantisipasi, Klaten akan mengalami kerugian karena usaha-usaha UMKM sepi. Akibat pelintas yang tidak lagi singgah di wilayah tersebut, "Akibatnya perputaran uang hanya berasal dari dalam Klaten, tidak ada uang masuk dari luar," tutur Yoga mengingatkan.
Untuk itu, bila ia memenangkan Pilkada Klaten, hal yang ia lakukan adalah memperbaiki kualitas dan lebar jalan. Pariwisata akan menjadi tulang punggung Klaten, mengingat potensinya yang besar. Untuk membuat wisatawan memasuki Klaten, memerlukan jalan yang memadai, "Bus-bus besar bisa masuk ke destinasi wisata, sehingga jumlah wisatawan semakin banyak dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah atau PAD," paparnya.
Jalan-jalan yang kurang lebar itu, juga menuntut rekayasa lalu lintas agar turis bisa masuk lebih ke dalam untuk melihat pariwisata Klaten. Ia mengambil contoh Candi Prambanan yang dikelilingi banyak destinasi, termasuk Candi Plaosan, dan desa-desa wisata, "Persoalannya adalah wisatawan tidak tahu, karena untuk masuk lebih dalam terkendala jalan. Sempitnya jalan itu bisa dijadikan satu arah, sehingga wisatawan bisa berkeliling," tuturnya.
Sementara itu, Sova Marwati menyoroti peran strategis pembangunan akhlak. Ia berpendapat kemajuan tanpa ditunjang akhlak yang baik, akan menjadikan kemunduran peradaban. Menurutnya, proses membangun akhlak juga melibatkan banyak pihak, salah satunya FKUB, "Dalam membangun akhlak, kami membutuhkan kerja sama dan dukungan para tokoh agama, tokoh masyarakat, pendidik, dan para ibu," tegas Sova.
Untuk itu pemberdayaan wanita menjadi penting, agar mereka dapat mendidik anak sesuai dengan pengetahuan parenting skill. Wanita yang berwawasan, dapat mendidik anaknya dan mencukupi kebutuhan gizi. Untuk memberdayakan wanita, menurutnya mereka juga perlu didorong kemandiriannya, agar dapat mendorong perekonomian Klaten.
"Wanita yang bahagia membuat keluarganya tiga kali lebih bahagia. Selain itu, 51 persen penduduk Klaten adalah wanita yang berpotensi menggerakkan ekonomi Klaten," paparnya.