Seminar ini dibuka oleh Dewan Penasehat DPD LDII Klaten, H. Samadi, S.Pd. Dalam sambutannya, H. Samadi menyampaikan harapannya agar para Srikandi LDII semakin bijak dalam menggunakan media sosial (medsos).
"Terutama dalam media apapun, kita wajib memiliki karakter luhur, yaitu di antaranya berakhlaqul karimah, alim/faqih, dan mandiri. Dengan nilai-nilai dasar tersebut, kita bisa semakin bijak bersosial media," ucap H. Samadi.
Ia juga menegaskan pentingnya peran wanita dalam masyarakat. "Wanita LDII yang sukses akan membawa kesuksesan bagi semuanya, karena segala sesuatu berawal dari seorang wanita/Ibu yang bijak, berakhlaqul karimah, alim/faqih, dan mandiri. Kota-kota besar pun bisa sukses karena peran seorang wanita. Wanita adalah madrasah pertama dalam pendidikan," jelasnya.
Lebih lanjut, H. Samadi menekankan, "Wanita itu menjadi contoh bagi makhluk lainnya, karena wanita punya nilai plus yang sangat banyak dibanding pria. Maka, wanita LDII jangan sampai menjadi 'wanita murahan' yang mudah membagikan hal-hal pribadi di medsos, tetapi bagikanlah hal-hal yang positif."
Seminar ini menghadirkan narasumber berpengalaman dari Bidang Komunikasi Informasi dan Media (KIM) DPD LDII Klaten, Taufik Fatony, S.Pd dan Rizal Putra Milda. Dalam paparannya, Taufik Fatony menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan media sosial.
"Di era digital ini, orang dengan mudahnya mengakses, mengunggah, dan mengunduh apa pun di media sosial dan media digital lainnya. Untuk itu, Wanita LDII harus berhati-hati, terutama dalam bersosial media, karena wanita mengandung aurat, jadi harus benar-benar bijak dalam bersosmed," ujar Taufik.
Ia menambahkan, "Media sosial itu ibarat pisau bermata dua, satu sisi bermanfaat dan satu sisi bisa membahayakan penggunanya. Itu tergantung bagaimana menggunakannya. Sharing dulu sebelum share!"
Melalui seminar ini, diharapkan warga LDII semakin luas wawasannya dalam berselancar di dunia maya, sesuai dengan ajakan Kominfo RI dalam setiap webinar 'Literasi Digital' yang digelarnya. (Rizal PM)