Total nilai hewan kurban mencapai Rp 21.525.500.000, dengan rincian Rp 18.883.000 untuk sapi (23 juta/ekor) dan Rp 2.642.500.000 untuk kambing (25 juta/ ekor). Perlu diingat bahwa angka ini merupakan harga rata-rata, karena beberapa PAC LDII membeli sapi dengan harga diatas 30 juta rupiah, ungkap Ketua DPD LDII Klaten, Drs. Sarjono.
Menurut Sarjono, penyembelihan hewan kurban ini bukan hanya sebagai ibadah, tetapi juga manifestasi dari nilai-nilai sosial dan ekonomi.
"Dari sisi Akidah, kita bisa mencontoh ketaatan Nabi Ibrahim, Ismail dan Ibu Siti Hajar yang diberikan cobaan berat, namun kuat menjalankannya," jelas Sarjono. "Di sisi Sosial, Nabi Ibrahim memiliki jiwa yang luar biasa, seluruh hartanya di serahkan untuk memberi, sodaqoh, bahkan anaknya yang semata wayang juga dikurbankan untuk melaksanakan perintah Tuhannya."
Sarjono menambahkan, di zaman sekarang, kurban juga merupakan wujud kepedulian sosial. "Daging kurban dibagikan kepada masyarakat, baik yang membutuhkan maupun tidak," imbuhnya. "Secara ekonomi, hal ini menunjukkan kecukupan ekonomi warga, sehingga mampu berkurban sebanyak ini. Nilai totalnya mencapai Rp 21.525.500.000, bukan angka yang kecil dalam waktu yang singkat."
LDII Klaten memiliki 27 PC (Pengurus Cabang) di setiap kecamatan dan 195 PAC (Pengurus Anak Cabang) di tingkat desa/kelurahan. Semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang tinggi menjadi ciri khas LDII dalam melaksanakan kegiatan, termasuk penyembelihan hewan kurban ini. (Rizal PM)