Diduga tindakan itu dipicu oleh peristiwa sebelumnya, yang menyebabkan kematian seorang prajurit TNI, Pratu Her yang ditembak oleh Brigadir Pol WJ yang terjadi minggu (27/1/13) saat melakukan razia.
Kalau dilihat dari segi sensifitasnya, kasus ini bisa memicu persoalan dalam bentuk lain dari salah satu pihak yang dirugikan atau tidak menerima perlakuan yang berlebihan, apabila penangganan kasusnya tidak dikelola secara serius dan berhati-hati, termasuk menjalin komunikasi intens dikedua lembaga, maka ini akan menjadi bias dan menjalar kehal yang lebih besar.
Hal inilah mungkin yang tidak dihitung dan diprediksi, dan terkesan lamban, sehingga membuat ketidakpuasan dan berujung dalam bentuk penyerangan. Padahal kalau masalah ini cepat ditangani segera, Polisi bekerja cepat menanggani kasus, dan berani secara terbuka menyampaikan proses perkembangan kasus ini secara fair dan adil, kita yakin konflik ini dapat dihindari dan diredam.
Sayang itu telah terjadi, berarti kedua belah pihak tidak bisa saling menahan diri, kalau tidak asap pasti tidak ada api, pemicu inilah yang harus dilihat. Kita berharap antara dua alat negara TNI dan Polri namun berbeda fungsi dan tugas ini, dapat membangun silaturahmi dan kerjasama yang kompak, janganlah peristiwa seperti terus terulang, sepertinya kita tidak pernah belajar dari pengalaman, cepat selesaikan masalah ini, jangan meruyak kemasalah lain, kasihan bangsa ini, tiap hari selalu saja ada masalah yang mendera.