[caption id="" align="aligncenter" width="475" caption="
http://statik.tempo.co/?id=60379&width=475"][/caption] Belum berapa lama, jagat media Indonesia pernah dihebohkan sebuah PR anak SD yang memicu perdebatan antar Profesor Eksakta. Perkaranya adalah soal dan jawaban perkalian 4 x 6 dan 3 x 1. Si anak SD yang sedang apes mendapat nilai 20 karena hampir semua jawabannya dianggap salah oleh guru. Hampir semua media cetak dan elektronik segera beramai-ramai mengangkat isyu itu dengan menghadirkan nara sumber :
Para Profesor Eksakta! Hingga tulisan ini diketikpun, ternyata masyarakat masih ramai membahasnya. Silang selisih pendapat terjadi, sebab tidak semua puas dengan alibi para Profesor itu.Tidak membumi penjelasannya! Mirip seperti drama perpolitikan di panggung DPR RI, para Profesorpun terpecah pendapat pada 3 opsi. Opsi pertama membela guru yang artinya menyalahkan si peserta didik SD. Opsi kedua membela anak SD atau dengan kata lain, menyalahkan si guru pemberi nilai. Opsi ketiga, para Profesornya agak mirip Fraksi Partai Demokrat pada saat Walk Out tempo hari,
NETRAL (
Tidak jelas Bersikap atau jelas-jelas tidak punya sikap)
bergantung pada kesepakatan! Bila ditilik, titik awal pemicu perdebatan adalah sudah tamatnya ilmu Matematika. Berbeda dengan Fisika dan Biologi, Matematika sudah habis! Tidak ada lagi penemuan baru di bidang rumus-rumus Matematika! Rupanya karena Matematika sudah jenuh itulah maka, ada Profesor yang mencoba hal-hal baru pada Matematika. Mungkin, biar keren seperti Fisika yang bila digali dan didaki
ngak ade matinyeeee! Beliau ajarkan mahasiswanya bahwa, 4 x 6 tidaklah sama dengan 6 x 4 dan sialnya lagi, si mahasiswa ditakdirkan jadi guru peserta didik SD. Tentu saja, jika gurunya saja sudah sial, pastilah peserta didiknya juga mendapat sial pangkat dua atau sial kuadrat! Baik, sebagai bukan Profesor tetapi sebagai orang tua dari anak yang sedang belajar, penulis terpanggil untuk ikut membahas, bukan maksud untuk ikut berdebat lho ya! Ayo, kita langsung saja ke persamaan Aljabar dengan simbol-simbolnya !
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_simbol_matematika Opsi pertama : 4 x 6 ≠ 6 x 4 24 ≠24 bila diteruskan ke- pertidaksamaan Matematika maka akan dihasilkan : 24 < 24 atau 24 > 24 atau 24 ≤ 24 atau 24 ≥ 24 Opsi kedua : 4 x 6 = 6 x 4 = 3 x 8 = 2 x 12 = 1 x 24 24 = 4 x 6 = 24 = 3 x8 = 24 = 2 x 12 = 24 = 1 x 24 Opsi ketiga, opsi yang sesuai kesepakatan : 4 x 6 = ≠6 x 4 4 x 6 = ≠3 x 8 = ≠2 x 12 =≠1 x 24 4 x 6 = atau < atau > 3 x 8 (dibaca--->
4 kali 6 sama dengan atau lebih kecil atau boleh juga lebih besar dari 3 x 8, terserah anda saja yang penting sesuai kesepakatan antara anda dengan anak didik) Ada baiknya kita masuk dulu ke persamaan Aljabar yang lebih dasar lagi, 3 dikalikan dengan sendok es adalah sama dengan 3 sendok es---> 3 x sendok es = 3 sendok es 1 dikalikan hari sama dengan 1 hari ---> 1 x hari = 1 hari 3 x sendok es x 1 x hari = 3 sendok es 1 hari 1 x hari x 3 x sendok es = 1 hari 3 sendok es Menurut Profesor yang menjadi pendukung Opsi pertama : 3 sendok es 1 hari ≠1 hari 3 sendok es Menurut Profesor yang menjadi pembela Opsi kedua : 3 sendok es 1 hari = 1 hari 3 sendok es Menurut Profesor yang menjadi simpatisan Opsi ketiga : 3 sendok es 1 hari = ≠1 hari 3 sendok es, bisa sama bisa beda, tergantung kesepakatan! Nah, menurut anda, manakah Opsi yang waras? Atau mungkin.... anda memiliki opsi keempat???
KEMBALI KE ARTIKEL