Jalan cerita tentang terorisme di Indonesia ibarat cerita sinetron. Masing-masing aktor pemerannya sudah diatur sedemikian rupa dan terkadang dibumbui dengan adegan-adegan menegangkan. Tetapi kok semuanya jadi begitu hambar? Tak ada yang menyentuh akar permasalahan. Yang muncul justru saling tuding, mencari kambing hitam.
Tayangan pemberantasan terorisme sepertinya hanya mengejar rating penonton. Tidak ada satupun yang bisa memberikan alasan yang sebenarnya kepada publik. Pihak kepolisian sibuk mengumpulkan data dan bukti sedangkan TPM berdalih bahwa ini tidak ada sangkut pautnya dengan terorisme.
Lantas, kenapa selama ini isu terorisme menjadi semacam cara untuk pengalihan isu yang lebih besar? Setiap ada isu besar akan ditutupi dengan munculnya berita aksi terorisme. Siapa sebenarnya yang memainkan semua ini? Pertanyaan ini akan terus menggantung dalam benak rakyat jika pemerintah sendiri tidak mampu memberikan penjelasan yang sebenar-benarnya.
Atau memang ada kesengajaan dari pihak-pihak tertentu untuk menghembuskan isu-isu tertentu guna menutupi isu lebih penting lainnya. Hal ini sudah patut diduga. Lihat saja kasus rekening para jenderal, kasus gayus dan sebagainya, semuanya tidak jelas. Kalau begini ceritanya kita cuma bisa melihat tontonan sinetron yang tidak akan ada habisnya, ingat....... tak akan ada habisnya