Mohon tunggu...
KOMENTAR
Gaya Hidup Pilihan

Menginspirasi, Proses Awal Sineas Perempuan Kendalikan Perfilman Indonesia

23 Mei 2017   18:44 Diperbarui: 23 Mei 2017   19:47 227 1
Piala citra itu pun memang pantas diberikan kepada Cut Mini seiring pertanyaan saya “bagaimana bisa Athirah begitu pintar menahan emosinya?”. Kemudian Cinta pun hadir menambah pertanyaan saya, “apa jadinya tanpa Kartini?” yang meskipun dalam film saya masih melihat Dian Sastro menjadi sosok lainnya. Meskipun di kepala saya masih menyimpan kesan betapa indahnya Ale dan Anya membuka film Critical Eleven saat ini, Ika Natassa berhasil membuat pondasi cerita yang begitu kuat. Hingga pada akhirnya saya teringat yang dikatakan salah satu aktor tanah air, “suarakan film-film yang kalian tonton dengan sebanyak-banyaknya wawasan yang kalian miliki. Konsistensi akan merangkulmu ke tempat yang lebih terhormat, terus mengkritik sama dengan terus berkarya. Dengan catatan, kritikanmu membangun bukan lagi menjatuhkan, mengingatkan bukan penghinaan. Sebab film seyogyanya bukan untuk dilombakan tapi untuk diapresiasi”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun