Tanpa petani, unsur pangan akan buntu. Banyak orang anti terhadap pertanian, padahal potensi pangan di Indonesia ditentukan petani. Salah satu masalah yang terus membuat sektor pangan tak pernah berdaulat di negeri ini adalah kuatnya cengkeraman para mafia.
Indonesia sangat mungkin untuk secepatnya bisa berdaulat di sektor pangan alias swasembada pangan. Tetapi memang sektor ini memang mudah dimasuki oleh para mafia yang mempunyai kepentingan pribadi.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Moeldoko mendukung aparat hukum untuk tegas menindak mafia pangan. Pasalnya ulah mereka, seperti importir nakal yang menyalahgunakan dokumen impor dan penyelundup, sangat merugikan petani.
Moeldoko menyatakan, mafia pangan harus ditindak karena orang-orang seperti itu harus diberi pelajaran. HKTI akan senantiasa mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah, agar praktik mafia pangan ini dapat diatasi.(indopost.id)
Pemerintah saat ini juga sudah bekerja keras menindak mafia pangan. Misalnya sekarang sudah adanya satgas pangan. Kita harus mengapresiasi kepolisian yang mengusut kasus importir nakal.
Sebelumnya, Kepolisian tidak mau main-main dengan mafia pangan. Korps Bhayangkara tersebut memastikan, pencantuman catatan hitam (black list) dan pencabutan izin impor terhadap perusahaan yang diduga terlibat penyelundupan bawang bombai yang menyerupai bawang merah, tidak menghentikan proses pengusutan pidana.
Kepolisian memastikan pengusutan tetap dilakukan ke semua pihak yang ditengarai terlibat penyelundupan 670 ton bawang bombai mini asal India. Tentu karena ada mafia pangan dibalik semua ini untuk itu semoga misteri mafia pangan ini bisa segera tuntas dan diberi efek jera.