Komunikasi yang efektif adalah elemen mendasar dalam pelayanan kesehatan, terutama ketika berhadapan dengan pasien lansia. Lansia sering kali menghadapi tantangan fisik dan psikologis, seperti penurunan pendengaran, gangguan kognitif, serta perasaan cemas atau kesepian yang dapat memengaruhi interaksi mereka dengan tenaga kesehatan. Sayangnya, banyak kasus menunjukkan bahwa komunikasi dengan pasien lansia masih bersifat kaku, kurang empati, dan terfokus pada penyampaian informasi medis secara teknis, tanpa memperhatikan kebutuhan emosional mereka. Akibatnya, pasien sering merasa tidak dipahami atau bahkan diabaikan. Hal ini berdampak pada kualitas perawatan yang mereka terima, menurunkan tingkat kepuasan pasien, dan menghambat kepatuhan terhadap pengobatan.
KEMBALI KE ARTIKEL