Bagi mereka dan saya yang tinggal di Ibukota Jakarta, sudah menjadi suatu hal yang lumrah menemukan pelbagai pungutan liar (pungli) yang merajalela. Saya katakan darurat, karena hampir di setiap sudut ibu kota sudah disesaki praktik pungli. Mulai dari pak ogah yang mengetem di persimpangan jalan, preman minimarket yang siap meniupkan peluitnya setiap kita ingin pulang, penjaga mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), hingga juru parkir
ga jelas yang ada di sudut kota.
KEMBALI KE ARTIKEL