Kadang Tuhan memberikan nasihat dan pelajaran terbaiknya melalui cara yang (kita anggap) paling buruk, hanya untuk mengerti. Terkadang kita, sebagai manusia, terlalu buta, terlalu naif, dan terlalu menutup mata untuk memaksa melihat hal-hal yang kita tidak pernah tahu bagaimana lingkar sebab-akibatnya. Terlalu sibuk memikirkan bagaimana cara penyembuhan luka terbaik hingga tanpa sadar menyakiti. Kita mungkin tidak akan pernah menghargai sampai kita benar-benar tertampar keras bahwa tidak ada yang abadi.