Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Keabadian Karya & Mbah Surip

23 Maret 2014   14:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:35 76 1
KEABADIAN KARYA & MBAH SURIP
Written by : Novy  E.R.

Karya itu bisa abadi walau kita sudah tidur beralaskan tanah di alam yang jauh sekali dari pandangan kita sebagai manusia yang masih bernyawa. Lalu apakah hubungannya dari judul di atas tentang "Keabadian Karya & Mbah Surip"?
Tentu kalian masih ingat dengan sosok yang sudah tidak muda lagi  tiba-tiba melejit sejajar dengan para artis nasional lainnya ? Urip Achmad Rijanto atau lebih dikenal dengan Mbah Surip itulah orang tersebut.
Beliau yang berasal dari kehidupan masa kecilnya yang  tergolong sulit karena harus bekerja membantu orang tuanya yang berjualan kikil sejak kecil. Sempat pula bekerja sebagai pedagang asongan, seperti menjual es lilin dan kacang goreng keliling kampungnya namun berkat kegigihannya untuk tetap menempuh pendidikan hingga meraih gelar sarjananya dari Fakultas Teknik Universitas Sunan Giri Mojokerto.

Mbah Surip yang pernah menjadi tukang sobek karcis di gedung bioskop yang berada di Mojokerto sempat merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan tetap ini rupanya tak mau menyerah dengan hidupnya. Hingga pada akhirnya ia bisa menelorkan karya yang membuat nama Mbah Surip sejajar dengan tokoh penyanyi terkenal lainnya. Lagu Tak Gendong menjadi fenomenal dan menjadikan Mbah Surip menjadi terkenal. Dengan gayanya yang tetap sederhana, bersahabat dan suka becanda ia tak malu harus bersaing di dunia hiburan bersama artis-artis muda dan berbakat lainnya. Sosok Mbah Surip menjadi perbincangan di mana-mana bahkan dengan kesuksesannya yang hanya sesaat  telah melambungkan namanya banyak membuat para seniman atau yang ingin berkarya dan berjuang meraih impiannya menjadi contoh dan motivasi sendiri bagi kita. Booming menjadi penyanyi dengan lagu andalanya Tak Gendong di usianya yang sudah mencapai lima puluh tahunan itu dan hanya seumur jagung  meraih impiannya  karena harus menghadap Yang Maha Kuasa.

Itu adalah sosok Mbah Surip dengan rambut gimbal dan tawanya yang khas, sukses dengan karyanya TAK GENDONG menjadikan dirinya dikenal dan karyanya abadi sepanjang masa. Terus berjuang dan belajar hingga Tuhan memberikan wkatu yang tepat sukses di bidang yang digemari dan digelutinya walau hanya sesaat.

Ada lagi dari pekerja seni di bidang tulis menulis, Ratna Indraswari Ibrahim asal Kota Malang yang sudah membuahkan hasil karyanya berupa cerpen dan novel kurang lebih sebanyak 400 an buah. Di balik kecacatan fisiknya itu ia tak gentar untuk memperjuangkan hidupnya sebagai penulis hingga namanya masih harum bersama karya-karyanya yang tetap abadi pula.

Dari dua sosok yang memotivasi kita semua untuk tetap berjuang tak kelah lelah, berkarya tak harus langsung jadi dan sukses itu bukan diukur dari materi atau harta benda yang telah kita dapatkan. Tapi sukses setelah berjuang meraih yang telah kita usahakan. Dan satu hal yang bisa kita ambil hikmahnya adalah di balik kekurangan kita pastilah Tuhan memberikan kelebihan dengan potensi kita yang luar biasa.

1. Bagi yang suka atau belajar ingin menulis jangan ragu-ragu untuk terus menulis. Diawali dari buku harian offlines hingga ke dunia blog. Ada banyak penulis yang berawal dari hobby dan pengalaman hidupnya hingga sukses jadi penulis berbakat. Banyak juga yang lahir karena suka nulis di sosial media dan blog. Jangan malu yang ingin memulai menulis di dunia sosmed maupun blog.
2. Bagi yang suka masak teruslah belajar dan coba posting resep-resepnya melalui blog beserta foto dan bila perlu video sekalian, siapa tahu kalian akan menjadi chef seperti Master Chef Juna yang keren itu :)
3. Yang suka dunia fashion bisa mencontoh seorang sahabat dari dunia pesantren yang sukses menjadi pengusaha bisnis batik Nusantara hingga ke mancanegara. Sip dan mantap (y)
4. Yang suka menggambar dan merancang bangunan bisa mengawali dari nol hingga berhasil menjadi arsitek handal.
5. Yang hobby fotographer juga bisa mengabadikan hasil karyanya dan jadi fotographer profesional seperti Darwis Triadi.

Ayo kita sama-sama mencari apa sih kegemaran kita yang paling mendasar? Karena dari hobby yang sangat menyatu dengan jiwa kita akan bisa kita kembangkan menjadi suatu usaha yang mumpuni. Berkreasi melalui hasil karya kita.

Jangan pernah melihat keuntungan akan usaha yang ingin raih. Tapi lihatlah hobby kita dulu. Dari hobby jadi duit. Contoh orang yang ingin kaya mendadak tapi akan cepat jatuh dan susah bangunnya. Contoh terdekat saat ada money game yang pernah ceat tersebar di daerah saya. Orang rela berhutuang hanya ingin cepat meraih keuntungan. Namun karena tidak ada perjuangan  dan usaha pekerjaan yang bagus ya cepat ludeslah usahanya tersebut. Lebih baik contohlah mbah Surip yang berjuang dengan pengalaman hidupnya hingga sukses jadi penyanyi yang sudah tidak muda lagi.

Berkarya dan sukses tidak harus muda atau terlalu dini. Yang penting iktiar kita dengan keahlian dan kegemaran kita, biar Tuhan yang memberikan hasilnya.

"Memulai untuk menghasilkan uang adalah kesalahan terbesar dalam kehidupan. Lakukan apa yang menurutmu merupakan keahlianmu. Dan jika cukup  melakukannya uang akan datang."

Itulah keabadian yang bermanfaat. Bukan karena popularitas namun karena perjuangan dalam meraihnya, Insya Allah ada jalan. Walau hanya satu karya tapi kita sudah bangga. Sosok kita sudah menyatu kembali ke dalam tanah, namun nama dan karya kita tetap hidup dan dikenang.(NV29)

@23032014

Salam Berkarya & Menulis

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun