Corazon istriku, aku selalu mengerti jika otak kita adalah La Linea, kedua mata kita Capamento, dan hati kita Algeciras. Tapi kau paling paham bahwa kita tersusun dari batu-batu yang membukit, semenjak dulu pun sekarang, tak pernah berubah. Meski waktu telah memburu kita sedemikian ganas serupa ombak musim panas yang menyengat, tapi kita tersusun dari batuan yang keras, hingga sebesar apapun badai mencoba menyapu kita, kita selalu bisa melaluinya, tak bergoyahkan untuk menjadi sepasang bukit batu yang kokoh menempuh kerasnya kehidupan ini.
KEMBALI KE ARTIKEL