Rita Audriyanti: 64
Pensiun!
Begitu sebuah kata yang meluncur dari mulut tua suamiku. Kata yang membuat aku limbung seketika. Tidak percaya. Dan tak lama lagi akan menjadi kenyataan.
Lama aku terdiam dalam pikiran panjang. Mataku tajam menghujam pokok batang cemara dari lantai dua puluh sebuah kondominium di kawasan elit metropolis. Anganku seolah melingkar-lingkar bersama bergoyangnya pohon perdu di bawah pangkal cemara.
Hidup menjadi ekspatriat di negeri orang berbilang puluhan tahun, menempatkan rasaku pada zona nyaman. Dan tak ingin tergantikan. Namun detak jarum waktu akan sampai jua pada titik itu.
Sejatinya, aku masih memiliki kenyamanan berikutnya. Yakni mewujudkan cita yang tertunda. Nyaris menjadi ada ketika pilihan itu menemukan lawannya hingga aku terdampar di negeri orang.
Aku merapatkan kedua telapak tanganku, rapat diantara kedua bibir dan hidungku. Mataku menatap cakrawala. Terbayang wajah-wajah mungil itu. Ya… merekalah masa depanku.
Aku membayangkan duduk di tengah mereka. Membacakan berbagai cerita. Mengajarkan menulis kisah yang mereka punya. Berdialog tentang masa depan mereka. Bernyanyi. Menari. Membaca puisi. Menampilkannya di sebuah pojok ruang seakan sebuah panggung besar dunia.
Yaa….saatnya mereka tampil. Aku akan bersama mereka. Menjadi bagian dari mereka. Akulah mata rantai itu. Yang akan bertemu dengan mata rantai baru.
Maka, membaca dan menulis tak akan pernah sirna.
***
NB: Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Hasil Karya Peserta Event Fiksi Fantasi (https://m.facebook.com/groups/175201439229892?refid=18&__tn__=C )
