Usulan pemberian bantuan sosial (bansos) kepada korban judi online yang diajukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy telah menimbulkan kontroversi. Muhadjir berpendapat bahwa bansos penting untuk keluarga korban judi online yang tidak hanya rugi materi, tapi juga kesehatan mental dan bahkan sampai berujung pada kemiskinan dan masalah psikologis yang diman akhir-akhir ini banyak sekali kasus bunuh diri lantaran terlilit hutang akibat judi online.Namun, usulan ini tidak disetujui oleh beberapa pihak. Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa pemerintah tidak memiliki rencana pemberian bansos untuk pelaku maupun keluarga pelaku judi online. "Enggak ada (rencana itu). Enggak ada, enggak ada," ujar Presiden dalam keterangan pers.Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga tidak setuju dengan usulan ini. Menurut Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof. Asrorun Niam Sholeh, masih banyak masyarakat yang tidak setuju dengan ide memberikan bansos kepada korban judi online.Polling yang dilakukan oleh Kumparan menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat menolak usulan ini dengan 94.61% suara menentang, sementara hanya 5.39% yang setuju. Hal ini menunjukkan adanya ketidaksetujuan oleh masyarakat terhadap ide memberikan bansos kepada korban judi online.Pemerhati kebijakan publik Agus Pambagio juga menilai usul pemberian bansos kepada keluarga penjudi online berpotensi menjadi kebijakan keliru karena perbuatan itu berkaitan dengan tindak pidana yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). "Kemudian ini kan tindak pidana dan ini kan haram hukumnya. Masak malah dikasih bansos. Mungkin kalau yang haram dikasih bansos cuma ada di Indonesia," ujar Agus.Dalam beberapa studi, judi online telah menunjukkan hubungan antara kecanduan judi dan peningkatan risiko depresi dan kecemasan. Selain itu, kasus-kasus ekstrem seperti konflik keluarga yang disebabkan oleh judi online berakhir tragis.Dalam beberapa hal, usulan pemberian bansos kepada korban judi online mungkin bermaksud baik, tetapi ada alternatif yang lebih efektif dan berkelanjutan yang dapat dipertimbangkan. Pendekatan yang lebih menyeluruh, yang menggabungkan pencegahan, penegakan hukum, dan rehabilitasi, akan memberikan solusi yang lebih komprehensif dan jangka panjang dalam mengatasi masalah judi online di Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL