Tak terkecuali soal kisah cinta. Untuk beberapa orang, sosial media menjadi jembatan untuk bertemu dengan jodoh mereka. Kok bisa?
Apa yang orang-orang tampilkan di sosial media tidak bisa dipungkiri hasil dari banyaknya filter. Hampir semua orang membuat citra baik tentang dirinya. Maka dari itu pentingnya selektif memilih teman maya apalagi bila sampai timbul perasaan menyukainya sebagai lawan jenis.
Bagaimana jika menyukai atau menaksir seseorang di sosial media? Normalkah?
Cara orang jatuh cinta itu bisa berbeda-beda. Ada yang jatuh cinta pada pandangan pertama, ada yang hanya melalui cerita atau melihat fotonya saja, ada juga yang karena terbiasa.
Untuk kasus jatuh cinta melalui sosial media bisa berawal dari rasa tertarik melihat postingan-postingannya atau karena terbiasa berinteraksi dengan saling memberi tanggapan atau berbalas-balas komentar.
Pada dasarnya orang yang jatuh cinta melalui sosial media tidak beda jauh dengan orang yang jatuh cinta pada umumnya di dunia nyata, tentu hal ini adalah normal, tetapi hanya karena saling mengenal di ruang maya itulah yang membuat sebagian orang menganggap aneh dan tak biasa.
Bagaimana untuk memastikan seseorang yang disukai di sosial media?
Untuk memastikan dan meyakinkan diri tentang seseorang yang disukai di sosial media, setelah berkenalan ajak untuk bertemu. Dengan begitu selain bisa menilai secara langsung orang tersebut, bisa dilihat juga seberapa besar effort yang dimiliknya.
Jika memang memiliki niat dan tekad yang besar, seharusnya tidak perlu takut atau ragu untuk bertemu.
Mungkin banyak orang yang berpikir mengenal seseorang dari sosial media memiliki risiko besar, risiko tertipu, risiko tidak sesuai harapan. Namun, mau itu jatuh cinta dengan orang yang dikenal dalam dunia nyata ataupun dunia maya, sama-sama memiliki risiko, loh! Apakah akan berakhir dengan baik atau sebaliknya. Lihat saja di lingkungan terdekat, banyak yang menjalin hubungan dengan orang yang dikenalnya di dunia nyata, dengan anak tetangga misalnya, teman lama, teman kuliah, rekan kerja, rekan bisnis apakah semuanya memiliki hubungan dengan akhir yang baik? Berakhir baik atau tidaknya itu tergantung orang yang menjalaninya, bukan dari mana mengenalnya.
Jadi tak begitu penting bagaimana cara orang jatuh cinta, mau lewat jalur sosial media, lewat jalur perjodohan, lewat jalur kebetulan semua tergantung orang yang menjalaninya. Asal pintar-pintar saja mencari informasi tentangnya, untuk bisa memastikan lebih baik dilanjut atau berpamitan. Bahkan, jika orang yang disukai adalah tetangga sendiri belum tentu akan berakhir baik-baik saja. Masalah itu akan selalu muncul di mana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun.
Jika masih bertanya, kenapa bisa orang jatuh cinta dari sosial media? Itu sama seperti bertanya mengenai bagaimana bisa seorang hamba mencintai Tuhannya yang tak memiliki wujud dan tidak terlihat di mana keberadaan-Nya. Sederhananya, karena secara konsep, cinta itu memang dirancang agar tidak terbatas oleh ruang dan waktu.