Jaka Tarub menghentikan cangkulannya saat lamat-lamat mendengar jeritan minta tolong. Ia bergegas menyambar baju yang tersampir di pohon singkong. Tanpa memakai bajunya dan meninggalkan cangkulnya, Jaka Tarub berlari menyusuri jalan setapak ke arah datangnya suara. Ia mempercepat larinya saat jeritan itu terdengar makin jelas. “Jeritan itu dari sungai,” gumamnya sambil terus berlari.