Dulu, saat gadis seperempat dewasa itu masih menjadi bocah kemarin sore yang tidak mengerti bagaimana cara kerja kehidupan di bumi, dia sempat menganut sebuah kepercayaan yang membuat pandangannya kabur dalam melihat garis antara hitam dan putih. 10 sampai 15 tahun lalu, dengan percaya diri, ia masih bisa berlagak naif dan mayakinkan diri sendiri bahwa setidaknya manusia harus menghabiskan waktu di dunia selama 100 tahun sebelum akhirnya diperbolehkan untuk mati. Manusia harus menjadi golongan lansia berambut putih yang tak berdaya sebagai kriteria untuk bisa dipanggil menghadap Sang Ilahi.
KEMBALI KE ARTIKEL