Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Tenaga Honorer Bakal Dihapus, Bagaimana Nasib Calon Sarjana Pendidikan?

25 Juli 2023   09:26 Diperbarui: 26 Juli 2023   00:03 3451 10
Proses menjadi guru kini memang cukup panjang. Setelah lulus menjadi S.Pd, Sarjana Percaya Diri eh Sarjana pendidikan maksudnya tidak bisa langsung mengajar sebab harus mengikuti PPG (Program Profesi Guru) terlebih dahulu.

Menurut kabar yang beredar, saat ini menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim tengah mempersiapkan marketplace guru.

Dengan adanya marketplace guru ini menambah proses menjadi guru menjadi semakin panjang sebab nantinya calon guru yang sudah lulus PPG harus masuk database marketplace guru.

Setelah masuk database marketplace guru, nantinya calon guru yang sudah lulus PPG akan direkrut oleh pihak sekolah sesuai dengan kebutuhan dan formasinya.

Sebagai calon Sarjana Pendidikan, awalnya saya berpikir setelah lulus nanti akan bisa langsung bekerja sebagai guru. Namun kenyataannya tidak begitu, seorang Sarjana Pendidikan harus melalui berbagai proses terlebih daulu baru bisa mengajar sebagai seorang guru.

Keinginan untuk menjadi guru pun kini kian memudar, bukan karena soal gajinya yang kecil melainkan karena adanya penghapusan tenaga honorer di tahun ini.

Seperti dilansir dari kompas.com, berdasarkan Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 2014 tentang ASN dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 49 Tahun 2018 tentang Pegawai Pemerintah dengan perjanjian Kerja (PPPK), tidak boleh lagi ada tenaga non-ASN per 28 November 2023.

Ya, tenaga honorer akan dihapus dan tidak akan ada lagi pegawai berstatus honorer di instansi pemerintahan, baik instansi pusat dan daerah.

Lalu, bagaimana dengan nasib calon Sarjana Pendidikan ini? Mau kerja apa setelah lulus kuliah nanti?

Seharusnya sih jadi guru karena memang kuliah jurusan pendidikan, tetapi dengan adanya penghapusan tenaga honorer tentu akan sulit untuk bekerja sebagai seorang guru disekolah negeri.

Dahulu, sependek pengetahuan saya karir seorang guru diawali dengan menjadi guru honorer yang kemudian seiring berjalannya waktu akan diangkat menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil).

Namun kini untuk menjadi seorang guru prosesnya begitu panjang bahkan bisa dikatakan sulit karena tenaga honorer akan dihapus.

Saya sebagai calon Sarjana Pendidikan yang seharusnya jadi guru akan kerja apa kalau tenaga honorer dihapus. Apalagi saya bukan anak yang lahir dari keluarga berada, ibu saya seorang petani yang tentu saja tidak memiliki kenalan orang dalam di perusahaan atau instansi pemerintahan.

Sempat merasa menyesal masuk kuliah jurusan pendidikan karena tidak jelas masa depannya. Jadi guru prosesnya begitu panjang dan sulit karena tenaga honorer akan dihapus, masuk perusahaan juga sulit karena jurusan pendidikan apalagi kalau tidak punya orang dalam.

Lantas apakah saya hanya diam saja?

Tentu tidak, kini saya sedang berusaha untuk menyelesaikan pendidikan sampai mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Kemudian untuk masalah pekerjaan, saya juga sedang mencoba belajar hal baru untuk menambah skill.

Kini saya hanya bisa berusaha dan berdoa, selebihnya biar Tuhan saya mengaturnya.

Hanya kepada Tuhan saya meminta pertolongan, karena saya tidak punya orang dalam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun