Meskipun banyak ditemukan industri keramik setempat, tapi pemakaian saringan keramik di Indonesia masih sangat terbatas. Tidak seperti di negara berkembang lainnya, di Indonesia, penggunaan saringan keramik sebagai pengolahan air tingkat rumah tangga di masyarakat miskin di perkotaan maupun di perdesaan masih sangat jarang. Memang terdapat beberapa fihak yang sudah memproduksi saringan keramik, diantaranya adalah yang dikembangkan oleh Perkumpulan Pelita Indonesia, sebuah LSM yang mendapat dukungan dana dari Palang Merah AS, tapi penggunaannya masih terbatas dalam upaya darurat untuk pemberian air minum bagi daerah terkena bencana tsunami di Aceh. Inisiatif lain datang dengan dukungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, tapi penggunaannya masih terbatas. Ada juga yang mengembangkannya di Bali, tapi menerapannya tidak meluas ke tempat-tempat lain.
KEMBALI KE ARTIKEL