Ang, kalau bisa nanti kita ke Jogja. Seperti yang kamu bilang, tak apa aku harus merelakan lelapku sampai kantuk menyerang habis-habisan. Aku akan mengotot minta naik kereta, biar bisa meraskan
deg-deg an luar biasa. Sebab mungkin, aku akan menjelajah lebih liar. Mataku ini dipastikan menangkap berbagai objek dan memyimpannya di kepala. Kamu jangan mabuk, serius. Sebab aku takut tertular, bukankah sangat tidak etis kalau kita terkapar di tengah perjalanan? Haha. Jadi, Ang. Jogja yang kamu tawarkan seperti apa?Â
KEMBALI KE ARTIKEL