Kami terluka, kami bahagia, dengan cara masing-masing. Dengan kehidupan dan pola kerjanya sendiri. Tapi seperti bukan kebetulan atau keajaiban saja, sudah seperti takdir yang merekatkan satu sama lain. Di lain tempat, di lain waktu, dua manusia sama-sama terluka. Kemudian ketika saling dipertemukan, kami seolah menyatu menjadi kesedihan yang bingung mengurus muaranya.
KEMBALI KE ARTIKEL