Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Teduh

31 Agustus 2022   20:33 Diperbarui: 31 Agustus 2022   20:34 169 2
Di bawah pohon yang besar dan indah, terdapat seseorang yang sedang bersender ke pohon tersebut sambil membaca sebuah buku. Dia adalah seorang anak yang bernama Abelard. Dia sangat sering bersender di bawah pohon sambil membaca buku.

"Ibu, apakah kau tau hari ini hari apa?" Ucapku dengan semangat. Tentu saja hari ini adalah hari ulang tahunku.

"Haha, tentu saja ibu tau sayang, saat ibu pulang bekerja ibu akan membawakan banyak hadiah, dan kita akan merayakannya bersama-sama." ucap ibunya tersebut.

"Haha, tentu saja, ayah tidak akan mau kalah loh, ayah akan membawakan hadiah yang lebih banyak dari ibu mu ini." ucap sang ayah.

"Heee, coba saja kalo bisa, ayo kita berlomba. Siapa yang akan membawakan lebih banyak hadiah." ucap sang ibu yang menekankan kata kata terakhir.

"Ayo, siapa takut." sang ayah menjawab.

"Hahahahaha." mereka bertiga tertawa bersama.

Kemudian kedua orang tuaku pergi untuk bekerja dan meninggalkanku di rumah dengan beberapa pelayan yang bertugas menjagaku.

Abelard tidak sabar menunggu sampai sore nanti. Ketika kedua orang tuanya sudah pulang,"Bibi! hari ini aku mau dibuatkan makanan special!" ucap ku "Baiklah tuan muda, saya akan membuatkan seluruh makanan kesukaan anda!" ucap sang bibi dengan penuh senyuman.

"Hehe, terima kasih bibi." Ucapku.

"Bukan masalah, SELAMAT ULANG TAHUN TUAN MUDA ABELARD" Ucap sang bibi.

"Hahahaha" mereka berdua tertawa bersama.

Saat sudah siang, sang bibi memutuskan untuk langsung menyiapkan hal-hal yang di perlukan, seperti makanan, menghias rumah, dan tentu saja hadiah untuk tuan muda kecil ini.

Aku juga membantu bibi untuk menyiapkan acara ulang tahunku tersebut.

Dan saat sore hari, "Hahaha, Selamat ulang tahun anak ku sayang" ucap sang ibu yang langsung memelukku. Lalu disusul oleh ayah "Selamat ulang tahun, wahai anakku".

Dan sekarang, lomba dimulai!!

Ibu mengeluarkan banyak sekali hadiah dan di susul juga oleh ayah. Namun, hadiah ayah dan ibu hanya selisih satu yang di mana ibu memberiku 19 kotak hadiah, sedangkan ayah memberiku 18 kotak hadiah.

"Tidak kusangka, aku kalah" ucap ayah yang sedang menangis di pojok ruangan.

"Hahahaha, Akulah pemenangnya."ucap sang ibu sambil memegang kedua pinggangnya.

"Hahahaa" Aku tertawa melihat kelakuan ke dua orang tuaku.

Mereka mulai merayakan pesta ulang tahun tersebut, "selamat hari ulang tahun yang ke 10, Abelard." ucap bibi, ayah, dan ibu bersamaan.

"Terima kasih, bibi, ayah, ibu, aku senang sekali" ucapku dengan senyuman yang cerah.

Saat mereka sudah memotong kue dan memakan kue tersebut, mereka menyuruhku untuk membuka semua kado yang sudah diberikan.

Yang pertama adalah kado dari bibi.
Dia memberiku sebuah liontin yang terbuat dari emas dan permata.

Yang kedua adalah ayah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun