Sejak dulu kau adalah orang yang selalu menguatkan, membimbing dan menemaniku, jadi kaulah alasan yang membuatku bertahan hingga saat ini, tak apalah jika harus menua di panti jompo ini, asal ada kamu disampingku. Sejak muda, aku tak pernah merasa repot menyiapkan perlengkapanmu setiap hari. Tanpa kau ketahui, sesewaktu aku menatap wajah manismu dalam-dalam, menghitung kerutan-kerutan yang semakin tajam, semakin kau menua semakin tampan pula kau di hati dan jiwa ragaku, sebab aku tahu cintamu yang paling tulus jika dibandingkan anak-anak yang telah merobek rahimku satu persatu berpuluh-puluh tahun lalu.